Pfizer Dukung Tenaga Kerja Kesehatan Melalui Program Educare

Oleh : Chodijah Febriyani | Selasa, 26 Desember 2017 - 19:00 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Pfizer mengapresiasi kemajuan signifikan yang telah dicapai sistem Jaminan Kesehatan National (JKN) yang dalam empat tahun terakhir ini telah mengubah lansekap dan perkembangan sektor kesehatan, sekaligus berkontribusi terhadap perekonomian nasional dan akses atas layanan kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.

Pfizer akan terus bekerja sama dengan Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk membantu meningkatkan kualitas sektor kesehatan melalui berbagai program pendidikan ilmiah dan pengembangan keahlian bagi para dokter dan petugas kesehatan. Dengan demikian diharapkan layanan kesehatan bagi pasien di Indonesia dapat berjalan dengan lebih baik.

"Pfizer berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam membangun sektor kesehatan, terus berbagi inovasi terapi pengobatan terbaru, pengembangan penelitian dan peningkatan kapabilitas bagi komunitas kesehatan di Indonesia," kata Anil Argilla, Presiden Direktur PT Pfizer Indonesia.

Pfizer telah melayani pasien di Indonesia selama hampir lima puluh tahun dan selama ini program-program pendidikan ilmiah dan pengembangan keahlian profesi kesehatan yang dikenal sebagai Pfizer EduCare telah diakui tenaga kesehatan Indonesia. Program ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan teknis dan soft-skill dari tenaga kerja kesehatan seperti dokter umum, spesialis dan apoteker. Selama dua tahun terakhir, program EduCare telah menjangkau lebih dari 13 ribu tenaga kerja kesehatan di Indonesia. Para peserta memperoleh pelatihan di bidang kepemimpinan, manajemen rumah sakit dan program-program capacity-building bagi tenaga apoteker.

"Pfizer menyadari pentingnya aspek pendidikan ilmiah dan proses alih teknologi yang berkesinambungan tentang praktik-praktik internasional dan teknologi kesehatan yang terbaik agar dapat membantu transformasi sektor kesehatan. Melalui program EduCare kami berharap dapat meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di Indonesia,” ujar Anil.

 Pada bulan Oktober tahun ini, misalnya, Pfizer bekerja sama dengan American College of Cardiology (ACC) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) menyelenggarakan pelatihan bagi lebih dari seribu dokter spesialis jantung, spesialis, dan dokter umum tentang perkembangan terbaru pencegahan dan perawatan pasien penyakit jantung.

 "Pfizer telah menunjukkan bagaimana perusahaan farmasi internasional berkolaborasi dan mendukung organisasi profesi kedokteran. Kerjasama ini sangat berarti bagi penyedia layanan kesehatan profesional dan, yang lebih penting lagi, membantu usaha bersama dalam membangun sistem kesehatan berkelanjutan yang berpusat pada kepentingan pasien,” ujar Dr. Dharmawan Ardi Purnama, SpKJ, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Utara.

"Melalui Pfizer EduCare, dokter dapat meningkatkan kemampuannya dalam tindakan pencegahan serta solusi pengobatan, dan pasien akan memiliki lebih banyak pilihan untuk meningkatkan kesehatannya," kata Dr. Dharmawan.

Selain program pendidikan ilmiah dan pengembangan profesi kedokteran bagi para dokter dan tenaga kesehatan, Pfizer juga berinvestasi secara signifikan dalam pengembangan infrastruktur fasilitas produksinya. Sejak pembangunan yang pertama di Indonesia pada tahun 1971, perusahaan ini telah melakukan enam kali ekspansi pada fasilitas produksinya, di pabriknya yang berlokasi di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur. Ekspansi terkahir dilakukan pada tahun 2013 dengan nilai investasi sebesar Rp 40 miliar.

Di Indonesia, Pfizer memproduksi dan mengekspor produk-produk berupa tablet, kapsul, dan salep dengan berbagai merek ke Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Brunei, dan Hong Kong. Pfizer juga memproduksi cairan aseptik dan kantung steril, serta memiliki fasilitas pengemasan primer dan sekunder, baik untuk pasar ekspor maupun domestik. Pada tahun 2017, Pfizer mencatat total volume ekspor lebih dari 7 juta dollar AS.