Daya Beli Lemah, Pertamina Berhati-hati Tambah SPBU dan Bright

Oleh : Hariyanto | Selasa, 21 November 2017 - 15:10 WIB

INDUSTRY co.id -Jakarta - Melemahnya daya beli masyarakat membuat PT Pertamina Retail lebih berhati-hati menambah toko ritel 'Bright' di SPBU.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Retail, Azwani, mengatakan, saat ini jumlah toko Bright mencapai 400 toko. "Brightstore kami sekitar 400-an. (Dan) itu jadi bisnis utama kami sekarang," jelas Azwani di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Dalam mengelola bisnis hilir migas, Pertamina juga menjalani bisnis toko ritel dengan brand 'Bright'. Meskipun begitu, Pertamina Retail harus lebih berhati-hati dalam menambah toko.

Azwani menilai, saat ini, sektor ritel tengah mengalami masa pergeseran (shifting). "Untuk sektor ritel atau customer goods kita agak kurang. Ini kan kondisi global di Indonesia maupun di dunia," jelas Azwani.

Ia mengatakan, setiap tahunnya, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini menargetkan pembangunan toko Bright di 10 SPBU. Namun, tahun ini, baru terealisasi sebanyak 6 SPBU. "Setiap tahun kita menargetkan membuat 10 SPBU. Tetapi tahun ini baru terealisasi sekitar 6 SPBU. Kurang 4," tuturnya.

Pihaknya belum berencana akan menambah jumlah SPBU maupun toko Bright lagi di sisa tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi. "Kalau liat satu setengah bulan lagi logikanya hitungan keekonomian lebih bagus kalau kita tambah tahun depan," ujarnya.

Azwani beralasan jika menambah jumlah SPBU pada tahun ini, maka belum akan mendongkrak penjualan, sebab dia yakin akan lebih menguntungkan bila investasi dilakukan di awal tahun. "Supaya tahun ini tidak dibebani oleh cost investasi lagi," ungkap Azwani.