Proyek Interkoneksi Kalimantan-Sabah, PLN Akan Pasok Listrik ke Malaysia Hingga 300 MW

Oleh : Hariyanto | Kamis, 16 November 2017 - 10:59 WIB

INDUSTRY co.id -Jakarta - Guna mendukung berjalanya Proyek Interkoneksi Kalimantan-Sabah, PT PLN (Persero) akan memasok listrik ke Sabah, Malaysia, hingga dengan 300 MW dengan menggandeng Tenaga Nasional Berhad (TNB) dan Sabah Electricity Sdn. Bhd. (SESB).

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara PT PLN (Persero) yang diwakili oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Tenaga Nasional Berhad (TNB) oleh Datuk Seri Ir. Azman Mohd. selaku Presiden Direktur dan Sabah Electricity Sdn. Bhd. (SESB) oleh Tn. Hj. Ir. Abd. Razak Sallim selaku Managing Director, terkait pengembangan PLTU dengan kapasitas 2x200 MW di Provinsi Kalimantan Utara atau Provinsi Kalimantan Timur, jaringan interkoneksi Kalimantan-Sabah dan Penyediaan Tenaga Listrik Lintas Negara, di Kantor Pusat PLN, Rabu(15/11/2017).

Penandatanganan MoU tersebut ditujukan untuk pembangunan PLTU dan untuk memanfaatkan sumber batubara yang melimpah di Kalimantan serta mengirim tenaga listrik sampai dengan 300 MW dari Kalimantan ke Sabah dalam perspektif rencana jangka panjang pengembangan daya optimal untuk Sabah dan Kalimantan.

Selain itu, proyek ini juga sebagai bagian dari rencana interkoneksi daya trans-Borneo yang penyaluran tenaga listriknya difasilitasi oleh jaringan interkoneksi Kalimantan-Sabah. Hal ini sesuai dengan skema Penyediaan Tenaga Listrik Lintas Negara (sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2012 tentang Jual Beli Tenaga Listrik Lintas Negara, yang dimulai pada tahun 2021 atau tanggal yang ditentukan kemudian. Proyek ini diharapkan dapat mewujudkan pembangunan proyek PLTU yang akan meningkatkan kestabilan sistem kelistrikan Kalimantan-Sabah

"Ini merupakan langkah sangat strategik dan bagian dari ASEAN Grid, khususnya Kalimantan ke Sabah. Kalimantan ada banyak sumber daya energi yang dapat dimanfaatkan. Semoga MoU ini menjadi awal dan terus berlanjut bagi Indonesia-Malaysia serta dapat memberikan benefit bagi TNB, SESB dan PLN. Proyek ini jika dilihat secara cermat mendatangkan keuntungan secara bisnis. Mudah-mudahan dalam waktu yang cepat bisa kita sepakati langkah-langkahnya," ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Kerjasama antara dua negara ini bermula dari pertemuan BIMP-EAGA pada tanggal 26 Juli 2017 di Bintulu, Sarawak tentang program Asian Grid, khususnya rencana Kalimantan-Sabah Cross Border Interconnection.

"Kerjasama ini adalah proyek bersejarah. Kita sama-sama berdoa agar proyek ini dpt direalisasikan. Proyek ini menyatukan hubungan Indonesia-Malaysia dan membuka peluang kerjasama antara kedua negara," kata Presiden Direktur TNB Datuk Seri Ir. Azman Mohd.

Nantinya, PLN, TNB & SESB akan bekerjasama dan berkolaborasi untuk melakukan studi kelayakan pelaksanaan proyek, diantaranya studi sistem, teknologi, tambang batubara, model bisnis, isu lintas negara, dan lainnya. Setelah studi kelayakan proyek dilakukan dan proyek dinyatakan layak, maka kerjasama ini akan ditingkatkan dalam bentuk Definitive Agreement (PPA atau PEA atau model kontrak yang lain).