Kadin Susun Pendidikan Vokasi Tingkatkan Kompetensi ESDM

Oleh : Ridwan | Rabu, 01 November 2017 - 07:13 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah merumuskan sistem pendidikan vokasi yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan susunan pendidikan vokasi tersebut nantinya akan diajukan secara resmi ke pemerintah sehingga dapat mengurangi kesenjangan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri.

"Kami akan menyusun pendidikan vokasi versi Kadin agar pelaksanaannya optimal. Kami berharap program ini berdampak besar pada sistem pendidikan, sistem ketenagakerjaan dan perekonomian nasional," kata Rosan di Jakarta, Selasa (31/10/2017)

Dalam Simposium Gerakan Nasional Pemagangan Vokasi, Kadin mempersiapkan konsep pengembangan pendidikan vokasi atau pemagangan sistem ganda di Indonesia.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Anton J. Supit mengatakan sistem ganda memiliki arti terdidi dari unsur pendidikan dan industri.

Ia berharap angkatan tenaga kerja yang ada siap bekerja sesuai dengan yang dibutuhkan industri. Melalui program sistem ganda, Kadin mendorong pendidikan vokasi bisa diterapkan.

Menurut dia, program pendidikan vokasi akan berhasil apabila didukung para pelaku industri, kalangan pendidikan dan tentunya pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan.

Selain itu, Anton menilai perlu ada perubahan pola pikir bahwa vokasi tidak hanya mengurus pemagangan, tetapi pendidikan dan pelatihan secara total dari SMP sampai SMK.

"Perlu adanya perubahan kurikulum 30 persen teori dan 70 persen praktik, turun langsung ke industri untuk meningkatkan kompetensi," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Program IHK (Kadin) Trier Jerman, Andreas Gosche, menilai muatan praktik dalam pendidikan vokasi yang selama ini berlangsung di SMK di Indonesia umumnya masih minim.

"Muatan praktiknya masih minim. Selain itu, materi pendidikan vokasi belum sinkron dengan harapan dunia usaha dan industri. Kurikulum yang ada seharusnya diselaraskan dengan kebutuhan industri," kata Andreas.

Pengembangan pendidikan vokasi merupakan program kemitraan antara Kadin Indonesia dan Kadin Jerman. Kadin Jerman menyediakan pelatihan bagi para pelatih vokasi di perusahaan-perusahaan Indonesia.

Dalam sistem ini, siswa kejuruan tidak hanya mendapat pendidikan di sekolah, melainkan juga melalui pemagangan di perusahaan.

Penerapan pendidikan vokasi di Jerman dinilai berhasil menekan angka pengangguran yang per Juni 2017 hanya mencapai 6,7 persen. Berdasarkan data IHK, saat ini sepanjang tahun 2017 secara keseluruhan terdapat sekitar 1,4 juta pemagang. Selain itu, sekitar 438 ribu dari 2,1 juta perusahaan tercatat telah menawarkan tempat pemagang