Nasionalisme Abad 21 Semangat Revualissi Pancasila

Oleh : Herry Barus | Minggu, 22 Oktober 2017 - 07:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan nasionaisme abad ke-21 adalah semangat revitalisasi Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yakni menguatkan empat konsensus dasar bangsa Indonesia.

"Kondisi bangsa Indonesia saat ini, terutama generasi muda banyak yang tidak memahami nilai-nilai luhur Pancasila, seperti gotong-royong dan kasih sayang," kata Zulkifli Hasan pada acara "Conference for Indonesia Foreign Policy 2017" di Jakarta, Sabtu (21/10/20017)


Pada sesi tersebut, tambil sebagai nara sumber adalah Ketua MR RI, Zulkifli Hasan, yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), serta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Menurut Zulkifli, selama 72 tahun merdeka, sudah banyak kemajuan yang dicapai bangsa Indonesia, tapi di sisi lain Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa semakin pudar dan luntur.

Zulkifli mengusulkan, agar bangsa Indonesia menguatkan kembali pemahaman dan implementasi dari empat konsensus dasar bangsa Indonesia.

Keempat konsensus dasar bangsa Indonesia adalah, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Pada saat Indonesia merdeka, 72 tahun lalu, seluruh elemen bangsa Indonesia telah sepakat bulat, mengenai empat konsensus dasar bangsa Indonesia," katanya.

Zulkifli menjelaskan, bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah beragam, tapi keragaman tersebut justru menjadi kekuatan yang menyatukan Indonesia.

Menurut dia, pada sila pertama Pancasila, adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.

"Nilai-nilai liuhur dalam sila pertama Pancasila, sejalan dengan semua agama di Indonesia, sehingga antar umat bergama di Indonesia tidak perlu dipertentangkan," katanya.

Pada sila kedua, Perikemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Menurut Zulkifli, bangsa Indonesia adalah bangsa yang menunjung tinggi kemanusiaan dan saling menghargai satu sama lain.

Pada sila ketiga, katanya, bangsa Indonesia sepakat untuk bersatu dan komit untuk terus menjaga persatuan bangsa.

Pada sila keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

"Ini menujukkan bahwa rakyat memberikan amanah kepada pemimpin untuk menjadi penyeleggara negara, yang bertanggung jawab kepada rakyat," katanya.

Kemudian, sila kelima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menurut Zulkifli, negara wajib menciptakan keadilan sosial di tengah masyarakat.

Namun, kondisinya saat ini, kata, kesenjangan sosial justru semakin meningkat.