Didukung Proyek Baru, Intiland Lampaui Penjualan Target Akhir Tahun

Oleh : Hariyanto | Jumat, 20 Oktober 2017 - 09:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Intiland Development Tbk (DILD) memperoleh marketing sales sebesar Rp3 triliun atau telah melebihi target yabg ditentukan oleh perseroan sepanjang tahin ini yakni sebesar Rp2,3 triliun.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, Archied Noto Pradono mengatakan, melonjaknya nilai marketing sales secara signifikan terutama didorong oleh kesuksesan perseroan meluncurkan proyek barunya menorehkan penjualan sebesar Rp1,5 triliun atau memberikan kontribusi sebesar 51% dari total marketing sales perseroan.

"Nilai marketing sales melonjak sebesar 115% dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun 2016 yang jumlahnya sebesar Rp1,4 triliun," kata Archied dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/10/2017).

Ditinjau berdasarkan segmen pengembangannya, kontribusi marketing sales terbesar berasal dari pengembangan mixed-use dan high rise senilai Rp1,85 triliun atau 61% dari keseluruhan. Penjualan dari segmen kawasan industri juga tercatat sebagai kontributor marketing sales terbesar berikutnya yang mencapai Rp531 miliar atau 18%.

Segmen pengembangan kawasan perumahan tercatat memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp343 miliar atau 11% dari keseluruhan. Segmen properti investasi yang merupakan sumber pendapatan berulang (recurring income), hingga akhir 30 September 2017 memberikan kontribusi sebesar Rp294 miliar atau 10% dari keseluruhan.

Sementara itu, berdasarkan jenis sumbernya, pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi sangat signifikan mencapai Rp2,7 triliun atau 90% dari keseluruhan. Sementara, recurring income yang bersumber dari penyewaan ruang kantor, ritel, pengelolaan lapangan golf, klub olah raga, pergudangan dan fasilitas memberikan marketing sales sebesar Rp294 miliar atau 10%.

"Meskipun kontribusi recurring income baru
sekitar 10%, namun nilainya melonjak 32% dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu," lanjutnya.

Peningkatan recurring income perseroan didorong adanya naiknya kontribusi pendapatan dari penyewaan ruang perkantoran dan fasilitas, terutama yang berasal perkantoran South Quarter di Jakarta Selatan.