Usung A City For Your World, Jababeka Residence Fokus di Segmen Menengah Atas

Oleh : Nandi Nanti | Senin, 16 Oktober 2017 - 21:03 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Proyek residensial di Kota Jababeka Cikarang Bekasi telah berkembang begitu pesat berbarengan dengan makin dilengkapinya sejumlah kebutuhan dan fasilitas sosial maupun umum di kota tersebut.

PT Jababeka Tbk selaku pengembang kawasan, melalui anak usahanya PT Graha Buana Cikarang, sejak 2013 lalu mengembangkan kawasan residensial bernama Jababeka Residence yang berdiri diatas lahan seluas 500 ha di jantung kota Jababeka tersebut.

Dihuni oleh 10 ribu ekspatriat dengan 1 juta penduduk, Jababeka Residence rupanya tak cuma sekadar pelengkap dan sarana papan bagi para pekerja di dalam kawasan. Sejumlah proyek residensial yang cukup prestisius pun terus dikembangkan di kota mandiri tersebut hingga kini.

Sebut saja, superblok bernama Mayfair Estate & Parklands (Plaza Indonesia Jababeka) hasil joint ventures antara PT Plaza Indonesia Realty Tbk dan Jababeka ini ditargetkan akan selesai pada 2019 nanti. Mayfair memiliki luas total 16 hektar dan dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, hotel berbintang lima, gedung konvensi, apartemen, hingga gedung perkantoran.

Kematangan Jababeka Residence pun menjadi daya tarik bagi para investor. Selain PT. Plaza Indonesia Realty Tbk, developer lain pun turut serta berinvestasi. Tercatat PT. PP Property Tbk melakukan joint venture dengan Jababeka untuk membangun proyek Little Tokyo.

Di proyek ini akan dibangun area ritel berupa Mall Jepang dan enam tower apartemen. Selain itu, Jababeka Residence baru-baru ini menggandeng mitra developer ternama asal Jepang, yakni, Creed Group. Keduanya tengah mengembangkan proyek Kawana Golf Residence.

Kawana Golf Residence sendiri nantinya akan mengusung kearifan budaya Jepang dengan mengusung konsep golf resort. Lokasinya yang strategis akan dikelilingi oleh Jababeka Golf & Country Club yang memiliki 18 hole dan didesain oleh juara dunia golf Nick Faldo.

Presiden Direktur PT Grahabuana Cikarang, Sutedja S Darmono menuturkan, pengembangan demi pengembangan yang telah dan akan dilakukan Jababeka Residence sebagai kawasan kota mandiri nantinya diharapkan mampu mentransformasikan citra Kota Jababeka menjadi kawasan terpadu dengan berbagai fasilitas penunjang yang berstandar internasional.

"Kami menyiapkan Jababeka Residence sudah sejak 2013. Saat ini, lahan yang telah dikembangkan sekitar 200 ha, yang terdiri dari hunian rumah tapak, apartemen dan fasilitas sosial serta sarana umum untuk kenyamanan penghuni. Dengan demikian, Jababeka Residence dapat menjadi suatu kawasan hunian ideal yang lengkap," tutur Sutedja di acara Press Confrence Re-branding Jababeka Residence di Menara Batavia, Jakarta, Senin (16/10).

Soal nilai investasi, menurutnya, rumah tapak yang dijual Jababeka Residence dimulai dari kisaran Rp 499 juta hingga Rp 3 miliar untuk proyek Palm Residence dan klaster Veranda, sedangkan untuk harga ruko berkisar Rp 1,64 miliar hingga Rp 3 miliar untuk ruko Hollywood Boulevard dan ruko Sudirman Boulevard, dan untuk apartemen besutan teranyar-nya Kawana Golf Residence di kisaran harga Rp 1 miliar hingga Rp 3 miliar.

"Dengan kemampuan kami mengembangkan sebuah kawasan hunian yang memiliki nilai investasi tinggi, Jababeka Residence bertekad menjadi Icon Pengembangan kota mandiri terpadu berstandar internasional di Indonesia. Dan dengan masifnya pembangunan yang kami siapkan, Jabebeka Residence memang ditujukan untuk kalangan menengah atas. Dan pemilihan segmentasi itu sejalan dengan target kami," jelas Sutedja.

Jababeka Residence juga sangat jeli memanfaatkan akses dan infrastruktur baik yang sudah ada maupun yang tengah dikembangkan oleh Pemerintah, seperti KRL Commuter Line Jakarta-Cikarang yang sudah beroperasi sejak 8 Oktober lalu, pembangunan jalur LRT Cawang-Bekasi Timur dan jalan tol layang (elevated toll road) yang sudah terlihat jelas di sepanjang tol Jakarta-Cikampek, rencana kereta cepat (high speed train) Jakarta-Bandung, serta rencana MRT Balaraja-Cikarang yang akan dimulai tahun 2019 dan ditargetkan selesai di 2023.

Selain itu, ada pula proyek Bandara Internasional Kertajati yang akan beroperasi ditahun 2018, serta rencana percepatan pembangunan Pelabuhan Patimban. Sutedja pun semakin optimis berbagai pembangunan tersebut akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi masa depan yang lebih cerah di Kota Jababeka.

"Pemerintah telah membangun banyak infrastruktur di koridor timur Jakarta, Kami berusaha meng-kapitalisasi kondisi yang ada, dan kami optimis mengembangkan segmen hunian menengah atas yang akan menyasar 10 ribu ekspatriat yang ada didalam kawasan Jababeka," terang Sutedja.

Dalam kesempatan tersebut, Sutedja juga menjelaskan soal makna Dibalik logo dan Tagline baru yang diusung oleh Jababeka Residence, yakni A City for Your World.

Menurutnya, tagline baru tersebut yang akan diluncurkan resmi pada 21 oktober mendatang merupakan cerminan aktivitas bisnis dan tekad Jababeka residence kedepan.

"Makna tersebut melambangkan sebuah konsep besar untuk terus membangun semua fasilitas di kota mandiri ini untuk memenuhi kebutuhan warganya, dan dengan menargetkan pasar menengah atas. Logo baru bergambar delapan helai daun ini, melambangkan alam, kesuburan, dan pertumbuhan. Dan menurut kepercayaan Tionghoa, angka delapan pun melambangkan kesempurnaan dan keberuntungan. Delapan helai daun kecil dan delapan helai daun besar itu melambangkan kebersamaan dan keselarasan," pungkasnya.