Hingga Agustus 2017, Bank BTN Syariah Salurkan Pembiayaan Rp16 Triliun

Oleh : Abraham Sihombing | Jumat, 13 Oktober 2017 - 13:43 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Bank BTN Syariah, unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), hingga Agustus 2017 menyalurkan pembiayaan bernilai Rp16,16 triliun, lebih tinggi 27% dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar Rp12,69 triliun.

Bank BTN senantiasa berupaya untuk mendorong peningkatan penyaluran pembiayaan kedepan. Salah satu yang baru dilakukan adalah Bank BTN berkerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk membiayai kepemilikan rumah bagi karyawan Lion Group di Batam.

Dalam kerjasama tersebut, Bank BTN memberikan bantuan uang muka bagi anggota BPJS Ketenagakerjaan untuk memperoleh KPR bersubsidi serta pemberian tingkat bunga yang ringan bagi KPR non-subsidi.

Handayani, Managing Director Consumer Banking Bank BTN, menjelasan, Bank BTN memberikan pembiayaan syariah untuk kepemilikan rumah bersubsidi dengan uang muka 1% dan bunga mulai dari 5% berjangka hingga 20 tahun serta besar angsuran tetap selama jangka waktu pembiayaan.

“Kami berharap dapat terus menyalurkan KPR syariah dan konvensional, baik berskema subsidi maupun non-subsidi bagi karyawan Lion Group bernilai total hingga Rp56 miliar,” ungkap Handayani, pada Groundbreaking Lion Air Residence, di Batam, Kamis (12/10/2017).

Bahkan untuk kedepan, demikian Handayani, Bank BTN juga akan mengeksplorasi potensi pembiayaan konstruksi kepada para pengembang dan pembiayaan konsumer lainnya bagi karyawan Lion Group.

Bank BTN Syariah yang beraset hampir Rp20 triliun tersebut juga berhasil menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp16,16 triliun per Agustus 2017. Itu terlihat lebih tinggi 26% dibandingkan per Agustus 2016 sebesar Rp15,68 triliun.

“Disamping pembiayaan tersebut, Bank BTN juga mengincar penghimpunan dana pihak ketiga baik ritel, korporasi, maupun payroll karyawan Lion Group. Peningkatan layanan tersebut diharapkan bermanfaat bagi Lion Group,” tukas Handayani.

Per Agustus 2017, Bank BTN Syariah membukukan laba senilai Rp268 miliar, meningkat 36% dibandingkan periode yang sama pada 2016 sebesar Rp197 miliar. (Abraham Sihombing)