Berikan Lampu Hijau, Kemenperin Ucapkan Terima Kasih Untuk Presiden Jokowi

Oleh : Ridwan | Sabtu, 23 September 2017 - 07:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Wacana Kendaraan Pedesaan yang telah didengungkan sejak 2014 lalu, kini telah mendapatkan lampu hijau pengembangannya dari Presiden Jokowidodo khususnya Kendaraaan Pedesaan Generasi Kedua yang mengangkat nama #MAHESA (Moda Angkutan Hemat Pedesaan) NUSANTARA.

Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi telah mengunjungi pabrik pengembangan kendaraan generasi kedua (MAHESA) di Kiat Motor, Klaten Jawa Tengah.

Kiat Motor merupakan pabrikan mobil yang dulu pernah memproduksi mobil nasional Esemka dibawah kepemilikan Bapak Sukiyat bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan Institut Otomotif Indonesia (IOI) kembali mencanangkan produksi MAHESA, kendaraan pedesaan Generasi Kedua.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Gusti Putu Suryawirawan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas dukungan dan dorongannya terhadal pengembangan MAHESA.

Terima Kasih atas dukungan Bapak Presiden Jokowi terhadap upaya Kemenperin dalam mengembangkan Industri Kendaraan Pedesaan MAHESA, tegas Gusti Putu dalam keterangan tertulisnya Jumat (22/9/2019).

Putu menambahkan sesuai arahan Presiden Jokowi, Kemenperin tengah mempersiapkan bussines plan kegiatan usaha industri, mulai proses assembling (perakitan ) hingga pelayanan purna jual dari MAHESA.

Sebelumnya , Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam kesempatan yang berbeda menyampaikan pihaknya berharap agar pengembangan MAHESA mempunyai kemampuan dan kapasitas produksi serta potensi jaringan pemasaran (market) yang jelas. Kendaraan Pedesaan diharapkan mengandung TKDN yang maksimal," katanya.

Sementara itu, Sukiyat selaku pemilik Kiat Motor mengatakan, produksi massal MAHESA NUSANTARA ini akan dilakukan pada Agustus 2018. "Insya allah produksi massal MAHESA akan dilakukan tahun depan, Agustus 2018 dengan 3 jenis, diantaranya Kendaraan Mahesa double cabin, angkutan barang, dan power take off (PTO) yang disambungkan ke alat pertanian seperti penggilingan padi, dan mesin pompa air. Harganya Rp 70 juta, Rp 60 juta, dan Rp 50 juta," paparnya .

Disisi lain, Presiden Institute otomotif Indonesia (IOI), Made Dana Tangkas sekaligus sebagai penggagas MAHESA ini menegaskan agar kendaraaan ini dapat menjadi lokomotif rantai pasok industri domestik. "MAHESA diharapkan harus bisa menjadi lokomotif yang menarik gerbang rantai pasok industri domestik," ujar Dewan Pembina Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO).