Terapkan Cashless Area, Jababeka Menuju Smart City di Tahun 2022

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 30 Agustus 2017 - 13:07 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta -PT Jababeka Infrastruktur matangkan konsep menjadi Smart City pada 2022. Sejak 2014 Jababeka telah memasang kabel fiber optic sepanjang 200 km, yang merupakan infrastruktur dasar dari teknologi informasi.

Dalam event Jababeka ICT Expo 2017 yang berlangsung di Hotel Celecton, Cikarang, Rabu (30/8). Tjahjadi Rahardja selaku Presiden Direktur PT Jababeka Infrastruktur menyampaikan, bahwa ICT Expo kali ini adalah perhelatan ke-2, yang menjadi agenda tahunan sebagai sarana komunikasi kami selaku pengelola Kawasan Industri Jababeka dengan pemangku kepentingan dalam rangka menjadikan Kota Jababeka sebagai Smart City pada 2022.

"Ajang ini merupakan informasi mengenai apa yang telah, sedang dan akan kami lakukan dalam menuju Smart City," ungkap Tjahyadi.

Menurutnya, saat ini telah ada lebih dari 1.800 perusahaan berasal dari 30 negara yang turut berkontribusi dalam pembangunan Kota Jababeka.

Ia juga menyebutkan kalau Kota Jababeka telah memberikan pekerjaan kepada lebih dari 1,7 juta pekerja, dengan lebih dari 4.300 expatriat.

Sejak 2014 Jababeka, menurutnya telah memasang kabel fiber optic sepanjang 200 km, yang merupakan infrastruktur dasar dari teknologi informasi.

Lebih jauh Tjahyadi menjelaskan, bahwa Smart City adalah kota yang dapat mengelola sumber dayanya, termasuk sumber daya alam dan manusia sehingga dapat mewujudkan kota yang aman, nyaman dan berkelanjutan bagi seluruh warganya.

Dimana untuk menjadi sebuah kota cerdas, sebuah kota harus memiliki berbagai indikator utama yang terintegrasi dan saling mendukung yaitu, Smart Economy, Smart Infrastucture, Smart Citizen, Smart Government, Smart Environment, Smart Mobility, dan Smart Health.

"Yang harus diingat, dalam sebuah kota cerdas, fungsi dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah sebagai enabler, yang diutamakan tetap manusianya," katanya.

Tjahjadi menyebutkan kalau Kota Cerdas pada saat ini adalah aspek Smart Economy dan fokus pada bidang financial technology (Fintech). Salah satu benefit dari penerapan Fintech adalah kemudahan bertransaksi sebagai inisisasi dari Smart Economy development.

"Kami saat ini bekerja sama dengan Bank Mandiri sebagai penyedia cashless dalam bentuk card atau chip terbesar di Indonesia, dan untuk implementasinya bekerja sama dengan AINO Indonesia," jelasnya.

Tjahyadi juga menyebutkan kalau Jababeka ditahun ini berencana menjadikan beberapa titik-titik kuliner di kota ini sebagai cashless area yang diharapkan akan memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan bertransaksi baik bagi para pengunjung, maupun pelaku usaha, dimana titik-titik kuliner tersebut juga akan memiliki fasilitas free wifi berkecepatan tinggi.

"Komitmen Kota kami untuk mewujudkan pembangunan kota cerdas tidak hanya dilakukan di satu lokasi di Cikarang saja. Dengan visi pembangunan 100 kota-kota baru di Indonesia, keberhasilan penerapan Kota Cerdas kami pun akan diduplikasi dan dilakukan di kota-kota lainnya. Sampai dengan saat ini, kami telah membangun kota mandiri yang berlokasi di Cikarang, Tanjung Lesung, Kendal, Magelang, dan Morotai," tutupnya.

Hadir dalam acara tersebut,  Analis Fintech Bank Indonesia Miftahul Khoiri, Senior Vice President Banking Transaction Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi, Presiden Direktur PT Aino Indonesia Hastono Bayu Trisnanto, Budi Wiryono Penggiat Aplikasi Fintech, dan para pimpinan perusahaan dan instansi yang berada di Kota Jababeka.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Jababeka Infrastruktur dan ICTEL, bekerjasama dengan Bank Mandiri, AINO Indonesia, KOMITKABE dan Hotel Celecton. Disponsori oleh HP, Biznet, Lintasarta, Gasnet, PGNCom, Bisnis Sistem Indonesia, Icon+, Realta.co.id, dan LinkNet.