Kemenperin Kini Tengah Fokus Jalankan Program Prioritas

Oleh : Ridwan | Kamis, 17 Agustus 2017 - 16:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menyampaikan, pihaknya tengah fokus menjalankan program prioritas, antara lain adalah menumbuhkan populasi industri. Hingga Juni 2017, penambahan sektor manufaktur mencapai 572 industri skala besar dan sedang baik investasi baru maupun perluasan usaha.

"Walaupun upaya penumbuhan populasi industri ini tidak terkait dengan penyerapan anggaran, namun dari segi fasilitas insentif diberikan oleh Kementerian Keuangan baik itu dalam bentuk tax allowance dan BMDTP, yang turut mendorong investasi," ungkap Airlangga Hartarto seusai Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2018 di Jakarta, Rabu malam (16/8/2017).

Ia menambahkan, hingga Juni 2017, nilai investasi sektor industri untuk PMA sebesar USD 7,06 miliar dan PMDN sebesar Rp52,11 triliun yang meliputi 8.421 proyek tersebar di seluruh Indonesia.

Kemudian, lanjut Airlangga, untuk sasaran penumbuhan populasi industri pada tahun 2018, industri besar dan sedang diproyeksi mencapai 2.047 perusahaan yang meliputi sektor industri agro, industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika, serta industri kimia, barang non logam, tekstil dan aneka.

"Di samping menumbuhkan populasi industri besar dan sedang, pada tahun depan, kami juga mendorong penumbuhan populasi IKM melalui pelatihan atau bimbingan teknis kewirausahaan dan teknis produksi, bantuan start-up capital, dan pendampingan bagi IKM sebanyak 1.100 IKM, revitalisasi sentra IKM termasuk e-smart IKM sebanyak 55 sentra dengan target 12.000 produk, serta restrukturisasi
mesin dan peralatan untuk 120 IKM," papar Airlangga.

Menperin pun menyebutkan, berdasarkan data UNIDO, kekuatan nilai tambah industri manufaktur di Indonesia menempati peringkat 10 besar di dunia. Capaian tersebut menunjukkan investasi di sektor industri terus tumbuh. "Misalnya investasi dari industri pulp and paper di Riau dan Sumetara Selatan yang cukup besar," ujarnya.

Bahkan, daya saing industri makanan dan minuman nasional berada di posisi empat besar dunia serta produktivitas industri dalam negeri untuk sektor sepatu dan pakaian olahraga sudah melewati Tiongkok.

"Kinerja industri kita yang gemilang ini juga ikut meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Contohnya, investasi di industri otomotif yang mencapai Rp16 triliun, tenaga kerjanya 5.000 orang," imbuhnya

Selain itu, produktivitas industri semen nasional dalam kurun waktu 2-3 tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi dengan kapasitas 100 juta ton per tahun atau jauh di atas produksi Jepang.

"Kami juga telah menyusun roadmap pengembangan industri baja, yang salah satu targetnya adalah membangun klaster di Cilegon untuk mencapai produksi 10 juta ton baja per tahun," pungkas Airlangga.