Per 30 September 2023, Penjualan Surya Biru Murni Acetylene Naik 11 Persen

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 13 November 2023 - 08:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Balikpapan - Emiten oksigen asal Kalimantan, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), per 30 September 2023, berhasil membukukan pendapatan usaha Rp82,06 miliar, menanjak 11 persen dari periode sama tahun lalu Rp73,42 miliar.

 

Pertumbuhan kinerja SBMA seiring dengan meningkatnya kebutuhan Gas, Acetylene dan Karbondioksida,” ungkap Rini Dwiyanti, Direktur Utama SBMA, dalam keterangan pers, Senin 13 November 2023.

 

Seperti diketahui, SBMA telah melakukan commercial start up air separation plant pada 27 Juni 2023 dan saat ini produksi liquid SBMA mencapai kapasitas 50 ton sehari. Karena itu, langkah bisnis yang ditempuh SBMA sudah mulai dirasakan dengan peningkatan produksi penjualan sejak Juli 2023 dan sudah tampak pada Kuartal III-2023.

 

Perseroan saat ini juga sedang memasuki are shipyard dan petrokimia untuk kebutuhan liquid yang meningkat. “Saat ini Kami telah mengambil 5 persen dari pasar liquid yang ada di Kalimantan timur," ujar Rini.

 

Rini mengemukakan, penjualan Acetylene SBMA per 30 September 2023 tumbuh menjadi Rp24,80 miliar dibandingkan tahun lalu Rp21,00 miliar, penjualan Argon juga naik jadi Rp16,28 miliar dari Rp15,03 miliar, penjualan oksigen hasil produksi SBMA naik jadi Rp15,59 miliar dari Rp11,95 miliar.

 

“Lalu penjualan lainnya seperti karbondioksida juga naik jadi Rp6,09 miliar dari Rp3,12 miliar, penjualan nitrogen tercatat senilai Rp3,69 miliar naik dari Rp2,40 miliar serta ada penjualan lain-lain sebesar Rp15,59 miliar,” papar Rini.

 

Di dalam penjualan lain-lain ini, terdapat pendapatan jasa yang merupakan pendapatan atas jasa pengiriman barang di luar harga produk penjualan barang dagangan dan pendapatan service.

 

Dari sekian banyak klien yang bekerjasama dengan SBMA, Perseroan melakuan suplai untuk perusahaan besar seperti PT Pama Persada Nusantara, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), PT Petrosea Tbk, PT KTC Coal  mining & Energy, PT Darma Henwa Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Hexindo Adiperkasa Tbk, PT pertamina (persero), PT Sucofindo dan masih banyak lagi perusahaan yang menjalin kemitraan dengan Kami.

 

Sedangkan untuk menjaga stabilitas produksi dan kelangsungan usaha yang baik dalam kurun waktu hingga 30 September 2023, tentunya Perseroan juga mengeluarkan biaya perbaikan dan perawatan senilai Rp83,14 juta, penambahan sewa iso tank Rp672,40 juta dan peremajaan pada spare part mesin produksi dan biaya instalasi senilai Rp469,55 juta.

 

Nilai tersebut kami keluarkan sebagai upaya untuk memperkokoh posisi sebagai pemain utama di industri ini dan mempersiapkan segala keperluan untuk produksi yang lebih banyak lagi di waktu yang akan datang.

 

Jumlah ekuitas Rp215,16 miliar, menanjak dari akhir tahun sebelumnya senilai Rp211,07 miliar. Total liabilitas tercatat Rp59,81 miliar, naik hanya tipis dari posisi akhir tahun lalu senilai Rp58,53 miliar. “Sehingga total aset yang kami miliki per kuartal III-2023 senilai Rp274,98 miliar, menanjak dari episode akhir tahun sebelumnya sebesar Rp269,6 miliar,” tutup Rini.***