Peta Jalan Industri Kesehatan Ala Menkes Budi Gunadi Sadikin

Oleh : Abi | Sabtu, 30 September 2023 - 16:31 WIB

INDUSTRY.co.idDalam acara peresmian Jababeka Medical City di Cikarang medio Maret 2023 lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan sambutan sekaligus panduan peta jalan industri kesehatan di Indonesia. 

Berbagai peluang dan tantangan disampaikan dalam pidatonya yang sangat komprehensif. 

Tim redaksi INDUSTRY.co.id mencoba menampilkan kutipan dan petikan Sang Ahli Nuklir tersebut kedalam konsep wawancara sebagai berikut.

Bisa Bapak berikan gambaran seperti apa nilai bisnis industri kesehatan?

Industri kesehatan global itu sangat besar. Industri farmasinya sekitar US$1,4 triliun, lalu industry rumah sakitnya layanannya itu sekitar US$ 3,8 triliun jadi besar sekali.

Rata-rata belanja kesehatan orang Indonesia per kapita US$ 140 per tahun, masih jauh dibandingkan Amerika yang US$ 10 ribu. Tujuan orang belanja kesehatan supaya umurnya panjang. Karena orang kalau ditanya pasti pengen umurnya panjang.

Nah usia harapan hidup di AS dengan belanja kesehatan US$ 10 ribu per tahun itu sekitar 79 tahun. Di Jepang belanja kesehatan per kapita US$ 4.800 harapan hidupnya 84 tahun. Di Malaysia belanja kesehatan US$ 432 per kapita usia harapan hidupnya 76 tahun.

Jadi kalau target kita menaikkan usia harapan hidup orang Indonesia dari 72 tahun mau ke 76 tahun, jadi belanja kesehatannya meningkat US$ 300 dari US$120 ke US$ US$ 300 dikali 270 juta jiwa penduduk itu nilainya US$81 miliar dolar, atau Rp 1.400-Rp 1.500 triliun setiap tahunnya.

Upside revenue opportunity di bidang kesehatan kalo kita naik seperti Singapura yang belanja kesehatannya US$ 2.860 perka[ita dan rata rata usia umurnya 84 tahun, maka hitungannya US$ 2.800 dikurang US$ 140 jadi US2.700. Dikali 280 juta jiwa penduduk itu lebih dari US$ 1.800 miliar,  tinggal dikalikan saja kurs dolar Rp 15.000, maka nilai potensinya luar biasa besar sekali.

Bagaimana cara menangkap peluang pasar tersebut?

Ada 3 peluang sektor kesehatan yang dapat dibidik diinvestasikan. Yang paling rendah seperti yang Pak Arif Yahya bilang investasi di program bidang kesehatan yakni manufacturing alat kesehatan. Kita tinggal menarik investasi dari Jepang, Korea, China untuk membuat pabriknya health care manufacturing industry di sini.

Selanjutnya bisa juga memasuki peluang berikutnya, yakni health care education, pendidikan kesehatan. Pelajar masuk, peluang turunannya besar juga. Yang namanya education city selalu menjadi destinasi dari banyak orang untuk hidup. Semakin, kita angkat kualitas edukasinya, maka semakin kaya mahasiswa dan mahasiswi yang masuk ke sini.

Yang ketiga, yang sudah dimulai oleh Pak Darmono health care services. Ini yang menurut saya paling susah tapi marjinnya juga paling bagus. Kita bikin ini, rebut dari Singapura. Pasarnya besar karena banyak orang periksa kesehatan ke sana. Pak Arif Yahya, dan lainnya check upnya ke sana.

Health care services itu lebih sulit, ekosistemnya lebih banyak. Tapi industri health care manufacturing, health care education, maupun health care services itu adalah tiga services yang bisa dibangun di Jababeka Medical City.

Jika kita hendak memprioritaskan investasi, baiknya ke mana?

Nah, sekarang saya lihat opportunity apa yang akan bisa dikejar karena arah kebijakan pemerintah kemana itu yang penting. Saya sendiri hanya ‘pemain pengganti;. Kepada saya tugas dari Pak Presiden jelas. Nomor 1 vaksinasi, nomor 2 addressing pandemic. Nomor 3 do the biggest reform in healthcare system. Tugas saya yang pertama alhamdulilah sudah 450 juta dosis vaksin yang diberikan ke 205 juta orang penduduk Indonesia. Lalu yang kedua terkait pandemic sudah banyak hal yang kita lakukan di belakang layar.

Sisa jabatan saya tinggal 1 tahun 10 bulan untuk beresin the biggest reform in healthcare system in this country. Tugas nya dari Bapak Presiden ada 6 reform.  Lalu yang bisa di ambil bisnisnya dimana? 1 bisnis cluster reform in prime care. I believe kalau Indonesia mau sehat,  tidak seperti Amerika yang spending US$ 10 ribu perkapita per tahun cuma dapet 79 tahun harapan hidupnya. Tapi kalau bisa seperti Singapura yang spending kesehatan US$ 2.800 per kapita tapi dapat usia harapan hidupnya 84 tahun.

Sekaya-kayanya orang kaya bikin rumah sakit bagus, tentu dia tidak mau masuk jadi pasien ruang operasinya kan? Karena itu kita harus masuk ke promotif dan preventif. Itu di bidang promotif dan preventif itu screening dan surveillance pak.

Apa saja bidang yang bisa digarap di sana Pak?

Ada 14 mandatory screening sekarang. Rapid test, tes kolesterol, tes gula dan lainnya. Kalau dicover BPJS biaya bisa ratusan juta rupiah. Contoh kita sudah membelikan 300 ribu alat timbangan digital buatan dalam negeri ke 300 ribu posyandu.

Jadi 90-80 persen ibu lahiran di Indonesia tidak pernah di USG. Akibatnya ada kematian akibat plasenta previa tidak terpantau karena selama hamil tidak pernah di USG. Ini salah satu sebab kenapa kematian ibu dan anak di Indonesia jadi yang ketiga tertinggi di Asia Tenggara. Jadi kita beli 10 ribu USG. Tahun lalu 6 ribu tahun ini selesai 10 ribu.

Itu adalah instrumen yang pengusaha bisa invest karena begitu instrumen itu diproduksi di dalam negeri kita pasti beli ke mereka. Kemenkes saja selalu habiskan belanja Rp 18 triliun, tahun ini Rp 20 triliun. Jadi kebijakan Bapak Presiden kalau sudah diproduksi di dalam negeri maka akan kita beli.

Naik lagi ke pilar nomor 2, rumah sakit. Penyebab perempuan Indonesia meninggal akibat cancer adalah breast cancer. Breast cancer ini  pembunuh nomor 2 setelah cardiovascular disease. Data dari BPJS setiap tahun 400 ribu orang kena cancer,  200 ribu  orang yang meninggal adalah perempuan.

Paling banyak breast cancer. Karena kebanyakan 70% terdeteksi setelah stadium 3-4, jadi telat. Di Indonesia dari 3 ribu rumah sakit cuma 200 yang punya alat mamogram untuk mendeteksi breast cancer. 

Dari dari Rp 1,4 triliun bisnis di farmasi, more than fifteen percent of the value dari revenue pharmaceutical itu datangnya dari farmasi. Singapura ‘mati matian’ lari ke sana. Dia tidak puas nge-tap logistic, nge-tap perbankan, nge-tap oil and energy,  sekarang dia mau nge-tap medically-nya

Saya akan bikin secara regular mesin baru di undang-undang di mana everything of by teknologi about a  medicine, technology, anything semuanya diumumkan. Kalau pengusaha mau masuk ke sana the future will be there.

Terakhir sebagai orang yang 30 tahun menjadi banker yang managing the wealth of my clients, 2 tahun sebagai menteri kesehatan yang managing the health of my people, I can tell you honestly, that the best wealth is health.