Surya Pertiwi Bagikan Dividen Tunai 2022 sebesar Rp135 Miliar

Oleh : Abraham Sihombing | Jumat, 26 Mei 2023 - 03:54 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Manajemen PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO) akan membagikan dividen tunai final sebesar Rp25 per saham pada Juni 2023 mendatang. Sebelumnya, manajemen telah membayarkan dividen interim sebesar Rp25 per saham pada 14 Desember 2022.

 

Direktur yang merangkap Corporate Secretary SPTO, Irene Hamidjaja, mengemukakan, para pemegang saham dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (25/05/2023) menyetujui pembagian total dividen 2022 sebesar Rp50 per saham atau mencapai total sebesar Rp135 miliar.

 

“Total nilai dividen 2022 yang dibagikan itu merupakan 60% dari total laba bersih perseroan pada 2022 lalu. Total laba bersih perseroan pada 2022 lalu mencapai Rp225 miliar. Sisa laba bersih setelah pembagian dividen tersebut akan dibukukan sebagai laba ditahan, untuk menambah modal kerja perseroan,” papar Irene dalam acara paparan publik di Jakarta, Kamis (25/05/2023).

 

Irene menjelaskan, para pemegang saham dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) juga menyetujui perubahan anggota Direksi dan Dewan Komisaris perseroan. Adapun susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris perseroan setelah RUPST ditutup adalah sebagai berikut:

 

Direksi

Presiden Direktur : Bapak WILLIANTO ALIM;

Wakil Presiden Direktur : Bapak TJAHJONO ALIM;

Wakil Presiden Direktur : Bapak JOHAN GOJALI;

Direktur : Bapak EFENDY GOJALI;

Direktur : Ibu IRENE HAMIDJAJA;

Direktur : Bapak REINHART MULJADI;

Direktur : Bapak IWAN TJAHJADI;

Direktur : Bapak BENNY SURYANTO;

Direktur : Bapak UMARSONO ANDY;

 

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Bapak MARDJOEKI ATMADIREDJA;

Wakil Presiden Komisaris : Bapak USMAN ANDY;

Komisaris (Independen) : Bapak GOH POH HENG; 5.

 

Irene mengemukakan, perseroan pada 2022 membukukan pendapatan bersih sebesar Rp2,505 triliun, atau tumbuh 11,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan itu mayoritas ditopang oleh kenaikan harga penjualan.

 

“Kenaikan pendapatan neto juga dipacu oleh kenaikan penjualan ke toko-toko, yang secara year on year (yoy) tercatat sebesar 21,3%. Pada tahun 2022, posisi keuangan Perseroan makin stabil dengan penurunan total liabilitas dibanding total aset. Perseroan masih dalam kondisi net cash hingga akhir tahun 2022,” ujar Irene.

 

Irene menuturkan, kinerja perseroan pada 2023 ini diperkirakan masih akan terus dapat bertahan karena Indonesia diproyeksikan oleh Bank Indonesia masih dapat mempertahankan pertumbuhan antara 4,5-5,3%.

 

“Untuk triwulan pertama 2023, pendapatan perseroan naik 2,4% YoY dan laba neto naik 9,4% YoY. Posisi keuangan yang kuat dengan hutang yang minimal akan terus menopang kinerja perseroan untuk mempertahankan pembayaran dividen yang tinggi. Perseroan akan terus berinovasi untuk produk dan tetap memberikan layanan pelanggan yang prima,” imbuh Irene.***