Kemenperin Tingkatkan Kerjasama Industri Perhiasan Lokal Dengan Perusahaan Jam Tangan Swiss

Oleh : Ridwan | Senin, 17 Juli 2017 - 03:14 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kementerian Perindustrian tengah memperluas akses pasar industri perhiasan dalam negeri ke kancah global. Dalam hal tersebut, kemenperin tengah mendorong kerjasama bisnis antara industri perhiasan dalam negeri dengan perusahaan jam tangan asal Swiss.

“Pada pertemuan kami dengan Menteri Ekonomi, Pendidikan dan Riset Swiss Johann N. Schneider-Ammann beserta delegasinya, dari mereka ada yang mewakili asosiasi industri jam, yang mengatakan sedang butuh banyak batu mulia, emas, dan perak berkualitas,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Minggu (16/7/2017).

Ia menambahkan, industri perhiasan dalam negeri telah mampu bersaing di pasar internasional dengan desain dan produknya yang berkualitas unggul. Ini terlihat dari nilai ekspor produk perhiasan Indonesia ke dunia pada periode 2011-2016, yang menunjukkan tren peningkatan sebesar 16,85 persen dengan nilai ekspor tahun 2011 sebesar USD 2,59 miliar menjadi USD 5,34 miliar pada 2016.

“Industri perhiasan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Sektor ini akan kami terus pacu pengembangannya karena padat karya berorientasi ekspor dan mempunyai daya saing yang kuat,” paparnya.

Berdasarkan data Kemenperin tahun 2015, jumlah unit industri perhiasan dan aksesoris di dalam negeri mencapai 36.636 perusahaan dengan nilai produksi sebesar Rp10,45 triliun. Sektor ini menyerap tenaga kerja sebanyak 43.348 orang dan menghasilkan devisa melalui ekspor sebesar USD3,31 miliar.

Oleh karena itu, Airlangga menyampaikan, pihaknya segera memfasilitasi penguatan kerja sama ekonomi kedua belah pihak ini karena akan berdampak positif bagi pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di dalam negeri. Pasalnya, industri perhiasan didominasi oleh sektor IKM yang tersebar di berbagai sentra pengrajin di Indonesia.

“Tentunya kami sangat menyambut baik adanya peluang kemitraan bilateral ini yang akan membawa keuntungan bagi kedua negara,” pungkasnya.