Buya Hamka, Ulama Agung dari Ranah Minang yang Menghormati Ulil Amri

Oleh : Herry Barus | Jumat, 24 Maret 2023 - 12:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Tiga tahun lalu, saat premier film “Milea: Suara dari Dilan” tahun 2020 sebelum ada pandemi, Sutradara Fajar Bustomi berbisik kepada bahwa akan mengangkat film biografi tentang tokoh besar yang mewarnai perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

“Saya baru selesai syuting film biografi ‘Buya Hamka’ di Mesir,” kata Japra, panggilan akrab saya kepada sutradara muda sukses yang sangat low profile itu. “Tapi jangan bilang-bilang ke yang lain, ya, Mas, karena film ini masih dirahasiakan,” sambungnya.

Proyek film rahasia itu kini sudah dibuka kepada publik. “Buya Hamka” akan diputar pada saat libur lebaran tahun ini. Japra ingin mengembalikan masa keemasan dan kejayaan film-film nasional Indonesia yang menjadi “box office” saat diputar pada masa libur lebaran.

Secara khusus dia mengundang saya hadir dalam acara premier “Buya Hamka” untuk kalangan terbatas sebelum di putar pada libur lebaran nanti. Tapi dia tetap merahasiakan jalan cerita film biografi “Buya Hamka” yang diperankan oleh Aktor Vino G. Bastian sebagai Buya Hamka.

Yang jelas, Japra melakukan riset panjang dan mendalam sebelum membuat film biografi “Buya Hamka” ini. Termasuk kehidupan masyarakat pada saat itu di kampung halaman tempat Buya Hamka tumbuh sehingga menjadi ulama agung berkarakter yang sangat dihormati.

“Saya tidak tahu - tepatnya belum tahu karena belum menonton - apakah dalam film biografi “Buya Hamka” hasil produksi bersama Falcon Pictures-StarVision-MUI ini Japra juga mengangkat kisah hubungan Buya Hamka dan Bung Karno. “, seperti dinformasikan oleh Abi Hasantoso, wartawan senior.

Meski mengalami hal buruk dalam hidupnya Buya Hamka tetap menghormati Bung Karno sebagai ulil amri, satu keteladanan yang diwariskan oleh Buya Hamka tapi kini dilupakan oleh sebagian orang yang menyebut dirinya ulama.

Jadi tak sabar lagi untuk menyaksikan film biografi “Buya Hamka”, ulama agung dari Ranah Minang yang sangat mencintai Indonesia dengan ke-“bhinneka tunggal ika”-annya dan menghormati presiden sebagai simbol kepala pemerintahan yang sah dan resmi dalam sebuah negara. (*)