Pengangkatan Staf Khusus Baru Presiden Dipertanyakan

Oleh : Ahmad Fadli | Kamis, 14 Juli 2016 - 00:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo mengangkat Diaz Hendropriyono sebagai Staf Khusus barunya. Namun, banyak pihak bertanya soal kompetensi putra mantan Kepala Badan Intelejen Negara Hendropriyono. Secara rekam jejak Diaz hampir tidak terlihat kecuali menjadi salah satu relawan Jokowi pada Pilpres. Bahkan tak sedikit yang menyebutnya sebagai orang titipan.

“Secara figur, rekam jejak Diaz hampir tidak terlihat kecuali menjadi salah satu relawan Jokowi pada Pilpres,” kata Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran Bandung, Muradi dalam keterangan resminya, Selasa (12/7/2016).

Muradi menduga, ada tiga kemungkinan diangkatnya Diaz sebagai stafsus Jokowi. Pertama, penunjukannya merupakan bagian dari pola menjaga hubungan antara presiden dengan Hendropriyono.

Diketahui, Hendropriyono secara politik banyak membantu Jokowi saat pilpres. Diaz, kata Muradi, dianggap sebagai representasi sang ayah, Hendropriyono, di pemerintahan.

“Dengan adanya Diaz, kemungkinan Jokowi merasa mudah berkomunikasi terkait dengan permasalahan-permasalahan kenegaraan yang membutuhkan saran dan tindakan,” kata Muradi.

Sementara itu Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, Presiden memiliki pertimbangan sendiri dan keahlian mereka. Johan membantah, baik Gories dan Diaz merupakan titipan dari elit politik tertentu.

“Saya kira tidak ada titip menitip,” ujarnya.

Seperti diketahui, Gories Mere pernah menjabat sebagai Kepala Datasemen Khusus 88 Antiteror. Selain itu dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Bareskrim Polri dan mantan Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) yang pertama. Sedangkan Diaz Hendropriyono adalah anak ketiga AM Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Saat Pilpres 2014 lalu, Diaz ikut terlibat sebagai relawan pendukung Jokowi-JK melalui ‘Kawan Jokowi’.