CPOPC Kirim Bantuan Benih Kelapa Sawit ke Negara Honduras

Oleh : Wiyanto | Senin, 20 Maret 2023 - 15:44 WIB

INDUSTRY.co.id-Jakarta-Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) bagian Indonesia dan Malaysia menyumbangkan total 102.000 benih kelapa sawit untuk membantu petani kecil di Honduras akibat dampak badai Eta dan Iota yang menghancurkan negara mereka pada tanggal 20 November 2020.

Honduras akan menjadi negara ke 3 sebagai anggota CPOPC Mei 2023.

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia dan Ketua CPOPC, Dato’ Sri Haji Fadillah Yusof, menegaskan kembali bahwa kontribusi tersebut menandakan kerja sama yang erat di antara negara-negara penghasil minyak sawit. “CPOPC telah membuktikan pentingnya dalam pengembangan sektor kelapa sawit secara global. Kontribusi ini juga menandakan pengakuan kami terhadap Honduras sebagai sekutu penting CPOPC. Adalah tepat bagi kami untuk memberikan bantuan kami dengan benih yang berkecambah, dan saya harap ini akan membantu dalam membina ikatan yang lebih kuat antara anggota dan negara peninjau.maju terus,” ujar Dato’ Fadillah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, memandang kontribusi tersebut sebagai respon kemanusiaan yang diharapkan dapat semakin mempererat kemitraan antara CPOPC dan Honduras. “Saya ingin menegaskan kembali pentingnya aliansi yang diperkuat di antara negara-negara penghasil minyak sawit dan agar CPOPC dapat terlihat dan mengambil peran yang lebih signifikan dalam waktu dekat. Kontribusi benih berkecambah ini harus dilihat sebagai langkah awal menuju lebih banyak lagi kerja sama yang lebih baik antar negara produsen,” ujar Airlangga.

Sekjen CPOPC, Rizal Affandi Lukman, menyampaikan bantuan ini diharapkan dapat disalurkan kepada 337 petani di Honduras yang membutuhkan dan membantu mereka dalam penanaman kembali 510 hektar dari 4.988 hektar perkebunan kelapa sawit yang telah ditanami secara ekstensif. rusak akibat angin topan. Kontribusi bantuan beni terdiri dari 20.000 benih sawit dari CPOPC, 62.000 benih sawit dari tujuh perwakilan sektor swasta Indonesia, dan 20.000 benih sawit dari sektor swasta Malaysia.

“Upaya kolaboratif ini merupakan contoh penting dari apa yang dapat dicapai ketika semua pemangku kepentingan bekerja sama untuk mengatasi dampak keberlanjutan minyak sawit. Kemitraan seperti inilah yang dibutuhkan industri saat ini untuk mengatasi tantangan tidak hanya dampak bencana alam tetapi juga kebijakan diskriminatif terhadap kelapa sawit,” kata Rizal.