2.017 Penenun Tradisional Tenun Sumba Meriahkan Parade 1001 Kuda Sandelwood

Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 12 Juli 2017 - 10:24 WIB

INDUSTRY.co.id - Weetebula- Sebanyak 2.017 penenun tradisional asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, Rabu (12/7) pagi, memadati halaman rumah jabatan bupati setempat untuk menyemarakan Parade 1001 Kuda Sandelwood sekaligus menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo.

Para penenun tampak sangat antusias, dan berada di halaman rumah jabatan bupati Sumba Barat Daya sejak pukul 06.30 Wita, yang letaknya 100 kilometer dari pusat kota Weetebula.

Para penenun datang membawa alat peraganya masing-masing dan berbaris di depan pintu masuk sebelum dilakukan pemeriksaan oleh petugas keamanan.

Christina, salah seorang penenun tradisional dari Desa Mangganipi, Kecamatan Kodi Utara mengatakan ia bersama kelompok tenunnya berangkat dari desa tersebut pukul 04.30 Wita agar bisa tiba di lokasi tenun ikat tepat waktu.

Ia juga mengaku sangat antusias mengikuti festival tersebut apalagi langsung dilihat oleh Presiden Joko Widodo yang akan tiba di Bandara Tambolaka sekitar pukul 10.00 Wita.

"Ini pertama kali Presiden Republik Indonesia datang ke Sumba. Ini merupakan kesempatan yang bagus bagi kami untuk bertemu langsung dengan Bapak Jokowi," katanya.

Ia mengatakan jenis tenunan yang ditenunnya bercorak Labaleko yang merupakan jenis kain tenun yang bukan tenun ikat sebab benangnya dari tekstil yang sudah diwarnai.

Christina mengatakan dirinya dan sejumlah ibu-ibu penenun yang lainnya membawa kain tenun yang memang belum selesai dibuat, dengan tujuan agar bisa memperkenalkan kepada wisatawan ataupun pengunjung dari daerah luar daerah soal proses pembuatan kain tenun Sumba.

Sementara itu, Margareta, salah seorang penenun lainnya dari Kecamatan Tambolaka mengaku membawa peralatan tenun khas Sumba pada festival tenun ikat tersebut, sekaligus memeriakan Parade 1001 Kuda Sandelwood di Tanah Sumba.

Ia mengaku hampir seluruh tenunan dari Sumba sendiri dibuat dengan proses pewarna alam. Artinya bahwa pewarnanya dihasilkan dari daun-daun pepohonan yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan warna yang bagus.

Disamping itu untuk benangnya diambil dari pohon kapas kemudian dipintal sehingga menghasilkan benang dengan ukuran yang tidak setipis benang tekstil.

Ketua Dekranasda Sumba Barat Daya Ratu Wula mengaku kurang lebih 2.017 penenun akan hadir dan menenun saat kedatangan Presiden Joko Widodo di Weetebula.

"Pastinya ada sekitar 2017 penenun yang datang, semuanya dari Sumba Timur, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya," tuturnya.

Ia pun berharap agar kedatangan Presiden Joko Widodo bisa mengangkat nama tenun ikat Sumba, baik secara nasional hingga ke tingkat intenasional.

Cuaca cerah Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang melaporkan keadaan cuaca di sekitar Bandara Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, sangat cerah menjelang kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta rombongan kepresidenan.

Prakirawan cuaca dari BMKG Kupang Anto Herwanto menjelaskan keadaan cuaca di sekitar Bandara Tambolaka tampak begitu cerah terlihat dari jarak pandang mendatar sejauh 10 kilometer dengan kecepatan angin timur 18 km/jam, tekanan udara sekitar 1014 milibar (mb), suhu udara antara 30 celcius dan kelembaban udara 59 peren.

"Kami telah siaga sejak pukul 06.00 Wita hari ini untuk meneropong kondisi cuaca menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo bersama rombongan di Tambolaka," katanya.

Kedatangan Presiden Joko Widodo bersama rombongan ke Sumba Barat Daya tersebut untuk menghadiri Parade 1001 Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat Sumba 2017 yang digelar di Lapangan Galatama, Sumba Barat Daya.

Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, menyebutkan Presiden Joko Widodo bertolak ke Kabupaten Sumba Barat Daya dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Rabu sekitar pukul 07.15 WIB.

Setelah menghadiri Parade 1001 Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat Sumba 2017, Presiden dan Ibu Negara Iriana akan melanjutkan perjalanan ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Di Makassar, Presiden dan Ibu Iriana akan menghadiri Puncak Peringatan Hari Koperasi ke-70 Tahun 2017 yang diselenggarakan di Lapangan Karebosi.

Presiden dan Ibu Negara Iriana bersama rombongan akan bermalam di Makassar, sebelum esok harinya melanjutkan perjalanan menuju Balikpapan, Kalimantan Timur.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Plt. Kepala Sekretariat Presiden Winata Supriatna, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit, dan Plt Deputi Bidang Protokol, Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Ari Setiawan. (Ant)