Menperin Agus: Insentif Mobil dan Motor Listrik Rumusannya Masih Kita Finalisasi

Oleh : Ridwan | Selasa, 27 Desember 2022 - 19:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut bahwa pihaknya belum melakukan finalisasi menyangkut formulasi insentif pembelian mobil dan motor listrik.

"Nilai atau besaran insentifnya itu masih kita hitung. Tapi roughly (kisaran) angkanya seperti yang pernah saya sampaikan beberapa waktu lalu di Bussel. Rumusan dan formulasinya masih kita finalisasi," kata Menperin Agus pada acara jumpa pers akhir tahun di Jakarta, Selasa (27/12).

Menperin menekankan bahwa tidak hanya mobil dan motor listrik saja yang akan disuntik insentif, bus listrik hingga kendaraan hybird atau setengah listrik juga akan mendapatkan insentif.

Menyangkut skema insentif bus listrik, tambah Agus, pihaknya akan memberlakukan skema yang berbeda dengan mobil dan motor, yang mana besarannya tidak dapat diberikan rata-rata per unit.

Meski demikian, Menperin mengungkapkan bahwa pihaknya belum secara resmi berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pasalnya, dratf insentif kendaraan listrik tersebut masih dalam tahap finalisasi.

"Yang pasti pemerintah akan berkonsultasi dengan DPR. Karena masih tahap finalisasi, kami belum bicara dengan DPR. Tapi yang pasti kita nanti akan bicara dengan DPR," tutur Agus.

Menanggapi soal isu yang beredar insentif kendaraan listrik kemungkinan digelontorkan Juni 2023, Menperin menekankan bahwa pihaknya belum membentuk timelapse-nya, sehingga jadwal pasti kapan insentif ini diluncurkan belum dapat dipastikan.

"Kalau bisa lebih cepat dari Juni, why not? Tapi intinya time frame belum ada," ujar Agus.

Terkait adanya kekhawatiran munculnya penundaan masyarakat untuk membeli mobil dan motor listrik lantaran belum finalbya kebijakan insentif tersebut, Menperin Agus sangat memahami kondisi tersebut.

"Saya paham sekali bahwa sekarang sudah ada disrupsi, gangguan, artinya banyak calon-calon buyer yang akhirnya menunda membeli mobil dan motor listrik karena menunggu insentif," papar Agus.

Menperin juga mengaku baru saja mengunjungi pabrik Hyundai. Dalam kunjungan tersebut, Menperin menyampaikan bila nantinya kebijakan ini dikeluarkan, perusahaan otomotif akan panen.

“Saya sampaikan kepada mereka, nanti begitu kita keluarkan insentif, kalian akan panen luar biasa. Seperti ketika saya menyampaikan dalam waktu dekat pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) akan kita keluarkan relaksasinya, market hold. Ini juga kita lihat. Begitu kemudian pemerintah menerbitkan kebijakannya, perusahaan-perusahaan otomotif itu panen,” tandasnya.

Sekedar informasi, sebelumnya Menperin Agus sempat menyampaikan, pemerintah berencana mensubsidi mobil listrik dengan perkiraan sebesar Rp 80 juta. Selain mobil listrik, mobil berbasis hybrid juga mendapat insentif. Besarannya adalah Rp 40 juta.

"Jumlah dari subsidinya ini akan kami hitung, tapi kira-kira untuk pembelian mobil listrik akan diberikan insentif sebesar Rp 80 juta, untuk pembelian mobil listrik berbasis hybrid akan diberikan insentif sebesar Rp 40 juta," kata Agus dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, pekan lalu.

Untuk motor listrik, kata Agus, insentif akan diberikan sebesar Rp 8 juta jika pembelian baru. Sedangkan untuk motor konversi menjadi motor listrik akan diberikan insentif sekitar Rp 5 juta.