Pacu Hilirisasi Industri Petrokimia, Menperin Agus Kawal Sejumlah Proyek Raksasa

Oleh : Ridwan | Senin, 26 Desember 2022 - 09:32 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong hilirisasi di industri petrokimia. Upaya ini dinilai strategis karena dapat menghasilkan bahan baku primer untuk menopang banyak industri manufaktur hilir penting seperti tekstil, otomotif, mesin, elektronika, dan konstruksi.

"Pemerintah saat ini tengah mengawal sejumlah proyek pembangunan industri petrokimia raksasa, diantaranya investasi petrokimia di Cilegon, gasifikasi batubara di Muara Enim, serta Bintunk di Papua," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Hingga Oktober 2022, kinerja ekspor dari industri kimia juga menunjukkan capaian yang gemilang, yakni sebesar USD 18,5 miliar atau naik 20% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Kami perkirakan pada tahun 2022 ini akan mencapai USD 21-23 miliar, dan pada tahun 2023 ditargetkan bisa di angka USD25 miliar," terangnya.

Menperin Agus menyebutkan, multiplier effect atau dampak berganda dari aktivitas hilirisasi industri yang telah terbukti nyata antara lain adalah meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, menarik investasi masuk di Tanah Air, menghasilkan devisa besar bagi ekspor, dan menambah jumlah serapan tenaga kerja.

"Guna mencapai sasaran tersebut, pemerintah bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif agar bisnis bisa berjalan baik," tutur Agus.

Selain itu, perlunya sinergi dan koordinasi antara pemerintah dengan dunia usaha. "Kami akan selalu mendengar aspirasi dari para pelaku usaha," terangnya.

Menperin Agus menyampaikan, beberapa tantangan saat ini yang perlu mendapat perhatian agar kebijakan hilirisasi industri bisa berjalan baik antara lain, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, perluasa kerja sama internasional untuk mengisi pasar ekspor baru seperti Eropa dan Afrika, pemberian fasilitas insentif, serta memperkuat kemampuan negosiasi dan posisi dalam upaya menghadapi tekanan dari perdagangan dan diplomasi internasional.