Curhat Warga Tarakan Di PLM 2022 : Saya Jadi Mandiri Karena Ilmu Dari Perpustakaan

Oleh : Nina Karlita | Selasa, 06 Desember 2022 - 23:13 WIB

INDUSTRY.co.id - Surabaya — Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) manfaatnya telah dirasakan oleh sejumlah masyarakat. Salah satunya, Hasmawati, warga Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Hasmawati yang merupakan orang tua tunggal mengaku sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Dia berkisah, harus mandiri finansial demi menghidupi sang buah hati setelah berpisah dari sang suami. Untuk itu, dirinya bergabung menjadi relawan di Rumah Belajar sebagai pengajar calistung (baca, tulis, hitung).

"Saya punya teman yang memiliki Rumah Belajar. Karena saat ini saya single parent, tentu saja harus bekerja sendiri untuk menghidupi anak saya. Untuk itu, saya ikut bergabung menjadi relawan di sana," ungkap Hasmawati dalam talkshow interaktif dengan tema "Adaptasi Perpustakaan untuk Memperkuat Literasi Masyarakat dalam Perubahan Global" dalam Peer Learning Meeting (PLM) Nasional Tahun 2022 yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (6/12/2022).

Karena mengajar untuk anak-anak tidak mampu, maka penghasilannya pun tidak menentu. Hal ini membuat dirinya berpikir agar melakukan sesuatu untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Ketika ada pelatihan kuliner ekonomis yang diadakan Perpustakaan Kota Tarakan, dirinya bersemangat untuk ikut serta. Dan ternyata pelatihan tersebut menjadi awal perubahan hidupnya.

"Di perpustakaan saya dilatih membuat olahan makanan dari bahan tepung. Tidak hanya itu, saya juga mendapat pelatihan cara promosi yang baik, foto produk agar menarik konsumen hingga cara pengemasan dan cara menghitung modal. Ilmu itu saya dapatkan dari perpustakaan," jelas perempuan yang juga pernah mencoba menjadi sopir ojek online.

Hasmawati mengaku, saat ini dia merasakan perubahan kondisi ekonomi. Dengan berjualan makanan, dia mampu hidup mandiri dan membiayai sekolah anaknya. "Saya berharap agar seluruh perpustakaan yang ada di Indonesia dapat memfasilitasi kegiatan ini sehingga banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari kegiatan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial," harapnya.

Program TPBIS dijalankan oleh Perpusnas dengan dukungan dari Bappenas RI sejak tahun 2018. Program ini merupakan pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan di seluruh provinsi di Indonesia.

Di sisi lain, penggerak literasi Kota Sukabumi, Yusmeli, berbagi cerita mengenai pengalamannya menjadi fasilitator program transformasi berbasis inklusi Sosial di Kelurahan Cisarua Kota Sukabumi. Yusmeli mengaku, dalam menjalankan program tersebut pihaknya menggali informasi terlebih dahulu terkait kebutuhan masyarakat. Setelah itu, melakukan kegiatan secara langsung dan mengajak mitra untuk berkolaborasi.

"Di wilayah ini mayoritas masyarakatnya pelaku UMKM, lebih banyak ke sektor perdagangan. Maka, kami pun melakukan pelatihan yang berkaitan dengan UMKM, mulai dari pelatihan pengemasan, foto produk, hingga membantu mendaftarkan legalitas produk," jelas Yusmeli.

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia selama dua tahun terakhir ini, lanjut Yusmeli, dampaknya sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat setempat. Banyak warga yang bekerja di pabrik terkena PHK. Tentu saja ini berdampak juga pada banyaknya anak-anak yang putus sekolah. Hal ini membuatnya bekerja sama dengan mitra membuat kelompok belajar.

"Kami pun mengajak UMKM untuk terus berkegiatan di masyarakat, mengikutsertakan mereka dalam bazar. Alhamdulillah ini menjadi salah satu jalan bagi UMKM untuk memasarkan produknya," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas, Nani Suryani, menjelaskan PLM Nasional ini merupakan upaya bersama untuk menunjukkan eksistensi dan peran strategis perpustakaan dalam meningkatkan literasi untuk kesejahteraan masyarakat.

"Kegiatan ini adalah wadah kita semua untuk bergerak secara kolaboratif dan terus membangun sinergi untuk mewujudkan penguatan literasi yang berkelanjutan yang memiliki tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ungkapnya. Dirinya berharap program TPBIS dapat diadopsi di seluruh wilayah Indonesia.