Dialog Swedia - Indonesia Dalam Mencari Solusi Bersama Menuju Agenda 2030

Oleh : Hariyanto | Senin, 05 Desember 2022 - 19:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Team Sweden menyelenggarakan Sweden-Indonesia Sustainability Partnership Week (SISP Week 2022) pada 5 hingga 6 Desember 2022. Ini merupakan acara tahunan yang ketiga diadakan di Indonesia. SISP adalah platform dialog bagi para pemangku kepentingan untuk menjalin kolaborasi antara Swedia dan Indonesia. 

Tahun ini merupakan pertama kalinya SISP Week diadakan secara luring, di Hotel Langham, Jakarta. Selama acara berlangsung, para pemimpin dari berbagai bidang akan bertemu dan mendiskusikan solusi inovatif untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

Pembukaan SISP Week 2022 diresmikan oleh Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN Marina Berg, dan CEO Business Sweden Jan Larsson, serta Menteri Industri Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita.

“Indonesia dan Swedia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dan menetapkan tujuan untuk mencapai emisi nol bersih. Ini adalah tindakan yang tidak bisa kita tunda. Dan dengan bekerja bersama, kita dapat mempercepat transisi hijau untuk mencapai ambisi kita,” kata Marina Berg yang dikutip INDUSTRY.co.id, Senin (5/12/2022).

Menyoroti inovasi dari perusahaan Swedia, Jan Larsson mengungkapkan bahwa klien dari perusahaan dan hampir semua perusahaan Swedia maju dalam memenuhi permintaan yang meningkat akan keberlanjutan dan netralitas iklim. Perusahaan Swedia memiliki inovasi yang dulunya belum terpikirkan - pesawat penumpang bertenaga baterai, baja bebas fosil, sistem transportasi otonom dan listrik, dan lainnya. 

"Saya berharap, dengan adanya SISP, pemerintah Indonesia dan Swedia bisa menemukan kecocokan dan komunitas bisnis tidak hanya menghasilkan gagasan yang menggerakkan perubahan, tetapi juga inovasi nyata yang dapat diimplementasikan. Indonesia dan Swedia memiliki ambisi yang tinggi terkait keberlanjutan, karena itu saya yakin bahwa kita bisa mengatasi tantangan keberlanjutan bersama dengan memanfaatkan empat pilar utama: inovasi, kebijakan, keuangan, dan kolaborasi," katanya.

Tahun ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Swedia semakin diperkuat dengan adanya kunjungan delegasi Swedia ke Nusa Tenggara di bulan Agustus, dan Surabaya di Oktober. Fokus utama kunjungan ini adalah kerja sama di bidang keberlanjutan, khususnya di energi terbarukan dan sistem transportasi. Hal ini menghubungkan pembuat keputusan Indonesia dengan penyedia solusi Swedia.

Dalam kesempatan yang berbeda, Badan Perlindungan Lingkungan Swedia (EPA) bertemu dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada September lalu. Pollutant Release and Transfer Register (PRTR), yang merupakan bagian dari pekerjaan EPA Swedia, adalah salah satu hal yang disoroti selama diskusi dengan pihak Indonesia.

Baik Indonesia maupun Swedia telah berkomitmen untuk bekerja menuju TPB dengan mencapai Agenda 2030. Indonesia telah membuat peta jalan, dan Swedia memiliki solusi teknologi, kebijakan, dan finansial untuk mendukung agenda pengurangan emisi global pada 2030.