Arahan Presiden Soal Transformasi Ekonomi Bali, Suharso Monoarfa Wujudkan Bali Hijau Tangguh Sejahtera

Oleh : kormen barus | Rabu, 28 September 2022 - 09:01 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Pandemi Covid-19 memberikan dampak tekanan terhadap perekonomian Bali. Ekonomi Bali yang terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19 memerlukan perhatian khusus agar segera pulih. Bali perlu memformulasikan strategi ekonomi baru dengan mempertimbangkan sumber daya lokal yang berkelanjutan.

Sebagai upaya strategis dalam mewujudkan Transformasi Ekonomi Bali, Kementerian PPN/Bappenas bersama Pemerintah Provinsi Bali telah meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh, dan Sejahtera pada  Desember 2021 lalu. Selain Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali, Kementerian PPN/Bappenas juga merilis White Paper Masterplan Ubud, Tegallalang, Payangan dan Sekitarnya (Ulapan). Kedua Rencana Strategis ini menjadi acuan perencanaan pembangunan Bali di masa depan.

Peluncuran Peta Jalan dan Master Plan ini merupakan bentuk penerjemahan arahan Presiden Jokowi kepada Kementerian PPN/Bappenas untuk menyusun Redesain Transformasi Ekonomi Indonesia sebagai bagian penting dari agenda pembangunan Indonesia. Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Bali menjadi krusial, mengingat peran Bali sebagai barometer pariwisata Indonesia di mata dunia. Dokumen ini diharapkan dapat membantu Bali untuk pulih dan tumbuh cepat, berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dan semangat Tri Hita Karana.

Sasaran-sasaran tersebut dicapai melalui enam strategi besar Transformasi Ekonomi Bali, yakni Bali Pintar dan Sehat, Bali Produktif, Bali Hijau, Bali Terintegrasi, Bali Smart Island, serta Bali Kondusif. Khusus untuk strategi Bali Produktif, diperkuat melalui Master Plan Ulapan yang merupakan kawasan berbasis zonasi dengan pengembangan berbasis relasi wisata-pertanian-lingkungan, rencana rekayasa sosial, rencana rekayasa budaya, arahan tata ruang wilayah, rencana infrastruktur pendukung, dan rencana aksi.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Kebijakan Publik dan Pengajar Universitas 17 Agustus 1945 Fernando Ersento Maraden Sitorus menilai bahwa ekonomi Bali perlu percepatan pembangunan, karena saat pandemi Covid 19 Bali sangat terdampak, bahkan nyaris hancur. Daerah yang hampir seluruhnya mengandalkan sektor pariwisata ini terkena dampak pandemi paling awal dan pulih nya pun paling akhir.

"Untuk itu butuh strategi yang jitu berbasis pada nilai kearifan lokal, yang pada akhirnya membentuk situasi yang kondusif," ujar Fernando di Jakarta, Selasa (27/9/2022).

Fernando menambahkan, perencanaan yang matang dalam wujud Peta Jalan dan Master Plan butuh perhitungan yang stratejik. Dan hal itu hanya dapat dilakukan oleh Kementerian PPN/Bappenas. Oleh karena itu sangat wajar jika pemerintahan Jokowi melalui Kementerian PPN/Bappenas memberikan perhatian khusus kepada Bali untuk mempercepat pemulihan melalui beberapa program.

"Pemerintah daerah harus terus bersinergi dengan pusat dalam melakukan percepatan pemulihan ekonomi di Bali," tandasnya.

"Pemerintah juga jangan lupa untuk secara maksimal memberdayakan masyarakat lokal dalam melaksanakan yang dirancang oleh pemerintah pusat (Kementerian PPN/Bappenas) dan pemerintah daerah," tambahnya.