Kampanye #SpeakUpforLove Segarkan Makna 'Bibit, Bebet, Bobot'

Oleh : Hariyanto | Jumat, 12 Agustus 2022 - 14:29 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Unilever Indonesia, Tbk. melalui brand Closeup kembali menghadirkan kampanye #SpeakUpforLove yang mengangkat tema pentingnya memberikan makna yang lebih fresh pada filosofi “Bibit, Bebet, Bobot” melalui serangkaian platform dan aktivitas yang menginspirasi pasangan muda untuk lebih percaya diri menyuarakan isi hati dalam memilih dan menjalani hubungan mereka.

Distya Tarworo Endri, Head of Marketing Oral Care Category, PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan, Closeup memiliki purpose menginspirasi pasangan muda untuk mengubah mutual attraction menjadi action, bebas dari keraguan diri atau penilaian orang lain. Nyatanya, filosofi ‘Bibit, Bebet, Bobot’ atau 3B masih menjadi tiga kriteria yang turun temurun dipergunakan keluarga dalam menentukan calon pasangan hidup yang terbaik bagi anak mereka.

"Pemahaman lama mengenai filosofi ini tidak jarang mengakibatkan banyak pasangan utamanya mereka yang menjalin hubungan yang unconventional karena perbedaan mencolok seperti beda usia, latar belakang ekonomi, atau suku dan ras terpaksa menyudahi hubungan karena merasa tidak mampu memenuhi harapan dari keluarga maupun lingkungan.” kata Distya yqng dikutip INDUSTRY.co.id, Jumat (12/8/2022).

“Melihat hal ini, Closeup melakukan studi yang memperlihatkan bahwa kriteria generasi muda dalam memilih pasangan telah mengalami pergeseran. Mereka lebih mendambakan chemistry secara interpersonal, pemikiran yang luas, dan visi yang sejalan. Usia yang sepantar, latar belakang ekonomi, dan persamaan suku atau ras kini kurang diprioritaskan. Untuk itu, melalui kampanye #SpeakUpforLove Closeup ingin mengangkat makna lebih fresh dari filosofi 3B, yang sesungguhnya dapat bertransformasi menjadi ‘Berbeda Bertumbuh Bersama’,” lanjut Distya.

Pingkan Rumondor, M.Psi., Psikolog Klinis dan Peneliti Relasi Interpersonal menanggapi, pemaknaan Bibit, Bebet, Bobot – sebagai asal usul, latar belakang ekonomi keluarga, serta pendidikan dan keahlian calon pasangan – sesuai dengan tujuan pernikahan di jaman dulu, yaitu untuk mengamankan harta, tanah, dan kedudukan. Ketika itu, cinta tidak termasuk dalam kriteria yang dianggap penting, dan kehidupan seseorang bergantung pada status yang dibawa sejak lahir, bukan diperoleh dengan kerja keras dan keterampilan. Hal ini berevolusi seiring perubahan jaman.

"Kaum dewasa muda kini punya kesempatan untuk menyampaikan perspektif tentang pasangan pilihan, sehingga diperlukan penyelerasan pandangan antara pasangan, keluarga dan masyarakat. Bagaimanapun, pandangan masyarakat memang menjadi penting karena turut membentuk pendapat pasangan dan keluarga mengenai pemilihan pasangan hidup," ungkapnya.

Studi kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan Closeup melibatkan lebih dari 160 responden dari berbagai wilayah Indonesia – terdiri dari mereka yang sedang menjalani hubungan unconventional, orang tua, hingga individu yang masih single – memperlihatkan bahwa penilaian dari lingkungan masih menghambat kelanjutan hubungan yang unconventional, sehingga 5 dari 10 orang yang menjalani hubungan tersebut jadi meragukan masa depan hubungannya.

Terkait filosofi 3B, ditemukan bahwa di semua kelompok responden hampir seluruhnya setuju bahwa pedoman ini pada dasarnya masih baik untuk diterapkan. Namun, hanya 2 dari 10 orang merasa bahwa definisi 3B yang sekarang berlaku masih relevan.

Sebagai langkah awal, Closeup telah merilis tayangan web series di Tiktok dan Instagram @CloseupID tentang tantangan yang dihadapi tiga pasangan muda dalam menjalani hubungan unconventional. Ditonton oleh lebih dari 50.000 orang, web series ini telah mendapatkan animo yang sangat positif.

Selanjutnya, kemasan Closeup #SpeakUpforLove limited edition juga akan diluncurkan secara eksklusif di pertengahan Agustus mendatang, menampilkan ilustrasi dan pesan unik tentang pasangan muda yang menjalani hubungan unconventional, yang akhirnya mampu bersatu mengatasi tantangan karena persamaan tujuan. Selain itu, dalam waktu dekat Closeup juga memberikan dukungan melalui sebuah website yang akan menjadi hub sekaligus safe space bagi generasi muda untuk mencari dan berbagi inspirasi dalam menjalani hubungan.

“Kami harap kampanye #SpeakUpforLove dapat membantu lebih banyak pasangan muda Indonesia untuk mengeksplorasi dan memiliki hubungan yang sehat dan penuh cinta. Nantikan kejutan lain dari kampanye ini!” tutup Distya.