Tripatra Gandeng SAP untuk Optimalkan Strategi Digital

Oleh : Candra Mata | Senin, 08 Agustus 2022 - 19:51 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Upaya pemulihan ekonomi dan percepatan pembangunan infrastruktur menjadi tantangan dan agenda penting pasca pandemi yang mesti dijalankan secara intensif di Indonesia. Salah satu bidang yang memegang peran kunci penentu kesuksesan proses pembangunan ini adalah rekayasa teknik, pengadaan, dan konstruksi (Engineering, Procurement, and Construction/EPC). 

PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), sebagai perusahaan EPC yang berdiri sejak 1973 dan menjadi bagian dari Indika Energy Group (IEG), bertekad mendukung upaya ini dengan memperkuat proses bisnis yang efektif melalui solusi digital yang memiliki fleksibilitas untuk mengadopsi teknologi baru dan praktis. Untuk mewujudkan komitmen ini, Tripatra menjalankan program transformasi digital bertajuk DigitalTripatra yang berfokus pada penanganan proses bisnis. 

Melalui DigitalTripatra, TRIPATRA memiliki visi menjadi organisasi berbasis data (data-driven organization) melalui proses ekstraksi dan integrasi yang memaksimalkan pemanfaatan data untuk kepentingan pengambilan keputusan. 

Benny Joesoep, Finance and Commercial Director Tripatra menjelaskan komitmen Tripatra untuk mempertahankan integritas bisnis, manajemen kualitas, dan keselamatan demi merancang operasi dengan cara yang aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan.

“Kami terus mengevaluasi cara kami bekerja dan menerapkan praktik terbaik serta teknologi untuk menentukan pendekatan baru, yang lebih sederhana, cepat, dan terintegrasi,” ujar Benny melalui siaran press yang diterima redaksi industry.co.id, Senin (8/8/2022).

Benny menuturkan, meskipun masih sarat tantangan dan dinamika, secara umum optimisme pada pertumbuhan ekonomi nasional pasca pandemi memang mulai membaik. Salah satu indikator adalah kembali tumbuhnya tingkat permintaan konsumen. Kondisi ini mempengaruhi dunia usaha di seluruh tanah air, salah satunya sektor manufaktur yang berkesempatan menggenjot kapasitas produksi guna memenuhi permintaan konsumen. Secara lebih spesifik, ini kesempatan bagi investor untuk membuka fasilitas pabrik baru atau menambah kapasitas manufaktur, ditambah pula penguatan kembali rencana pembangunan infrastruktur nasional. Tentu, ini menjadi peluang bagi industri EPC di dalam negeri.  

“Sejak tahun 2019, sebagai bagian dari transformasi digital TRIPATRA, penggunaan teknologi untuk mempercepat proses kerja, pengambilan keputusan berbasis data, dan melakukan eksekusi ataupun monitoring pekerjaan dari manapun dan kapanpun demi meningkatkan kapasitas bisnis yang berfokus pada solusi yang terintegrasi dan profitabilitas, secara konsisten sudah dilakukan TRIPATRA,” tutur Benny Joesoep. 

Ia pun menambahkan, secara jangka panjang, upaya transformasi digital ini diharapkan dapat memposisikan Tripatra sebagai perusahaan yang memiliki kapabilitas dalam merancang solusi berkelanjutan untuk transformasi energi dan mendukung percepatan hilirisasi. 

TRIPATRA sendiri selama hampir 50 tahun, telah mengembangkan infrastruktur energi yang merupakan proyek strategis nasional. Dengan skala kompleksitas serta risiko yang tinggi, sangat penting bagi TRIPATRA untuk memiliki sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (Enterprise Resource Planning/ERP) yang sesuai dan andal. 

Benny pun menjelaskan, untuk mewujudkan visi dan strateginya, Tripatra membekali karyawannya dengan kemampuan untuk mengadopsi dan menggunakan berbagai solusi digital dan bekerja sama secara kolaboratif dengan para mitra kerjanya, salah satunya bersama SAP. 

“Digitalisasi data menjadi hal yang esensial untuk memenuhi kebutuhan Tripatra akan akurasi data dan efisiensi pekerjaan, serta menjamin sustainable growth hingga tahun-tahun mendatang. Sebagai organisasi besar, tentu saja Tripatra perlu menerapkan solusi yang kuat dan berkelanjutan. Ini menjadi salah satu alasan Tripatra memilih SAP sebagai ERP kami. Implementasi di tahap awal memang cukup menantang di awal karena ada kurva pembelajaran yang signifikan yang harus dilalui, dan manfaatnya tidak segera terwujud di awal,” ungkapnya. 

Benny menjelaskan, setelah berjalan beberapa tahun, TRIPATRA mulai merasakan sejumlah manfaat, termasuk tersedianya sistem terpusat untuk operasi bisnis perusahaan, menjadikan SAP ERP salah satu-satunya sumber yang akurat. Selain itu, SAP juga memiliki fleksibilitas untuk melakukan eksperimen untuk meningkatkan business performance, seperti menerapkan model bisnis baru untuk proses keuangan overhead agar proses operasional sebuah perusahaan menjadi lebih efektif dan hemat biaya. 

Untuk memastikan produk yang dikembangkannya bisa menjadi keuntungan bagi konsumen, SAP menghadirkan produk-produk perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Contohnya, Tripatra membangun Tripatra Application - Material Management, suatu aplikasi yang mentransformasi perhitungan biaya EPC, SAP ERP sebagai sistem inti transformasi digital pada bisnis. Selain itu, mereka juga menghadirkan perangkat lunak eksploratif sebagai alat analisis pelengkap untuk mempersiapkan perusahaan bermigrasi pada produk perangkat lunak milik SAP seperti Digital Tripatra yang mengeksplorasi SAP Analytic Cloud sebagai alat analisis pelengkap (complementary analytic tools) sebagai persiapan perusahaan bermigrasi ke produk perangkat lunak SAP/4HANA. 

“Dengan pengalaman beberapa dekade dalam membantu perkembangan bisnis-bisnis di berbagai belahan dunia, SAP terbukti dapat meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan efisiensi dalam perusahaan kami. Kami juga merasakan pemanfaatan solusi SAP dapat menawarkan value bagi konsumen, rekan, dan stakeholders kami,” tambah Benny.  

Selain itu, perjalanan inovasi digital ini telah mengantar Tripatra menjadi satu-satunya finalis dari Indonesia dalam penghargaan SAP Best Run Awards for SEA 2021  pada kategori “The Pivot - Most Adaptable Award”. 

Sementara itu, Andreas Diantoro, Managing Director SAP Indonesia menambahkan, misi SAP mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melangkah lebih jauh ke dalam proses digitalisasi. “Hal ini dapat diwujudkan dengan membantu mereka memodernisasi proses bisnis utama yang mereka miliki, mengelola kompleksitas data, menanamkan inovasi, dan mencapai tujuan keberlanjutan, yang dapat dikelola oleh kecerdasan berbasis data yang ditawarkan SAP. Seluruh proses ini pada akhirnya akan mengarah pada prinsip Chasing Zero yang diusung SAP, yaitu Zero waste, Zero emissions, dan Zero inequality,” jelas Andreas Diantoro