ESSA Umumkan Pembagian Dividen Pertamanya Sebesar Rp.78,3 Miliar

Oleh : Hariyanto | Rabu, 08 Juni 2022 - 17:35 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), Perusahaan publik yang bergerak di bidang Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak, menyetujui pembagian dividen untuk pertama kalinya sejak Penawaran Umum Perdana (IPO) pada tahun 2012.

ESSA akan membagikan dividen Rp5 per saham atau sebesar Rp78,3 miliar. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada, Selasa (7/6/2022).

"Kami bersyukur pada tahun 2022 untuk pertama kalinya kami dapat membagikan dividen kepada pemegang saham ESSA. Harga komoditas yang kuat mendukung perolehan kas yang solid dan meningkatkan return kepada pemegang saham," kata Vinod Laroya, Presiden Direktur ESSA ya dikutip INDUSTRY.co.id, Rabu (8/6/2022).

"Rekam jejak operasional kami luar biasa dan kami terus meningkatkan efisiensi. Kami terus mengevaluasi peluang pertumbuhan baru dan optimis terkait masa depan ESSA sebagai perusahaan energi bersih dengan pengembangan teknologi CCUS (Carbon Capture, Utilization & Storage) untuk menghasilkan Blue Ammonia," imbuhnya.

Sebagai informasi pada RUPST tahun ini, selain pembagian dividen, ESSA juga telah menyetujui perubahan struktur kepengurusan, yaitu pengunduran diri salah satu Direksi ESSA, Ida Bagus Made (IBM) Putra Jandhana. ESSA berharap dapat melanjutkan kinerjanya yang kuat bersama dengan susunan direktur lainnya.

PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) adalah Perusahaan publik yang bergerak di bidang Energi dan Kimia dengan portofolio bisnis di kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amoniak. Didirikan pada tahun 2006, ESSA telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2012.

Melalui anak perusahaannya, PT Panca Amara Utama (PAU), ESSA menjadi salah satu produsen Amoniak terbesar di Indonesia dan Perusahaan pertama di dunia yang memanfaatkan teknologi terbaru KBR Reforming Exchanger System dan Purifier Technology.

Sejalan dengan meningkatnya kepedulian terhadap keberlanjutan global, Blue Ammonia telah muncul sebagai alternatif bahan bakar rendah karbon.

Pada Maret 2021, ESSA (melalui PAU) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) untuk produksi Blue Ammonia di Indonesia bekerja sama dengan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation (MC), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Melalui komitmen Blue Ammonia, ESSA membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi yang terdepan dalam menyediakan bahan bakar masa depan.