Produk Industri Lokal Mendunia, Kemenperin: Bisa Menjadi Potensi Untuk Memacu Ekspor

Oleh : Hariyanto | Kamis, 26 Mei 2022 - 09:57 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan industri dalam negeri untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan yang terkait dengan kebencanaan di Indonesia. 

Oleh karena itu, diperlukan pengembangan teknologi dan inovasi produk atau peralatan yang dapat dimanfaatkan dalam penanggulangan bencana.

“Sebagai negara yang sering dilanda bencana alam seperti gempa, banjir dan tsunami, menjadikan Indonesia kian matang dalam menangani bencana tersebut. Hal ini karena telah didukung berbagai teknologi yang dibuat oleh industri dalam negeri,” kata Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Iklim Usaha dan Investasi Andi Rizaldi pada acara Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) 2022 di Nusa Dua, Bali, Selasa (24/5/2022).

Andi menyampaikan, sejumlah produk industri dalam negeri yang terkait dengan upaya pencegahan dan penanganan bencana, telah mampu bersaing dengan produk impor. Bahkan, cukup banyak juga yang sudah dipasarkan ke luar negeri.

“Dengan adanya negara-negara lain yang menggunakan produk kita, artinya ini menjadi potensi untuk memacu ekspor. Tentunya langkah ini mendukung akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya. 

Namun demikian, menurut Andi, potensi pasar domestik masih sangat besar untuk direbut peluangnya oleh industri dalam negeri.

“Kami berharap pembelian produk industri dalam negeri diprioritaskan, terutama dalam pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah pusat dan daerah serta BUMN. Apalagi kualitas produk dalam negeri sudah sangat bagus dan mampu bersaing secara global,” paparnya.

Di samping itu, kandungan lokal pada produk-produk tersebut juga cukup tinggi, yang menunjukkan bahwa struktur manufaktur di dalam negeri sudah terintegrasi. 

“Terciptanya rantai pasok industri yang kuat pun bisa memiliki efek yang luas bagi perekonomian, termasuk pelaku industri kecil,” imbuhnya.

Andi menyebutkan, beberapa alat kesehatan rata-rata sudah mencapai nilai kandungan lokal sebesar 40 persen. “Artinya, telah  memiliki  syarat  untuk  wajib  dibeli, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dan BUMN,” ungkapnya.

Oleh karenanya, pemerintah serius untuk mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) karena dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional secara signfikan. 

Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan oleh BPS, dampak pembelian produk dalam negeri senilai Rp400 triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,67% hingga 1,71%.