INDUSTRY.co.id - Jakarta - Tahun 2022 akan menandai era baru industri televisi, Indonesia berencana sepenuhnya bermigrasi ke siaran televisi digital. Pemerintah secara bertahap mulai mematikan siaran televisi analog, atau dikenal dengan analog switch off (ASO) pada April lalu.

Pengamat Ekonomi Hasstriansyah mengatakan, rencana siaran televisi digital semakin dekat, namun, masih banyak masyarakat yang belum paham soal siaran ini. Ada sejumlah hal yang harus dipahami supaya ketika sudah mulai nanti, masyarakat akan tetap bisa menikmati siaran kesukaan mereka.

banyak izin yang akan dikeluarkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) agar masyarakat lebih banyak pilihan. Siaran televisi digital menggunakan teknologi digital, yaitu modulasi sinyal digital dan sistem kompresi untuk memberikan kualitas siaran terbaik ketika ditonton di pesawat televisi," ujar Hasstriansyah, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (10/5/2022).

Menurutnya, teknologi yang digunakan pada siaran televisi digital menjanjikan gambar dan suara yang jauh lebih jernih dibandingkan siaran analog saat ini. Pada siaran digital, selama pesawat televisi bisa menangkap siaran digital, akan muncul gambar yang jernih.

"Berbeda dengan siaran analog, yang sangat dipengaruhi jarak menara pemancar dengan pesawat televisi. Oleh karena itu, pada siaran analog, ketika berada jauh dari pemancar, gambar yang muncul di layar akan berbintik-bintik," ucapnya.

Ia melanjutkan, siaran televisi digital juga akan dilengkapi dengan fitur yang selama ini belum ada di siaran analog, yaitu kontrol orang tua agar bisa mengatur siaran apa saja yang bisa ditonton anak-anak. Siaran digital juga akan memiliki fitur notifikasi bencana. Ketika ada bencana, akan muncul peringatan pada perangkat televisi yang berada di sekitar lokasi bencana.

"Manfaat siaran televisi digital tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga pada efisiensi sumber daya alam yang terbatas, yaitu spektrum frekuensi radio. Semoga banyak merek set top box bisa lahir jangan dikuasai satu merek tertentu. Kita harap Kominfo juga permudah proses dan membuka jalan agar pengusaha bisa banyak kontrobusi di industri ini ," ungkapnya. (*)