Industri Manufaktur Bangkit, Menperin Agus: Ada 1,2 Juta Tenaga Kerja Tambahan di 2021

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 15 Januari 2022 - 12:41 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Bangkitnya sektor industri di tahun 2021 memicu bertambahnya penyerapan tenaga kerja di sektor industri menufaktur. Tak tanggung-tanggung, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, penambahan tenaga kerja tersebut bahkan mencapai 1,2 juta orang.

“Seiring dengan bangkitnya sektor industri, ada tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,2 juta orang di tahun 2021, sehingga jumlah tenaga kerja di sektor industri saat ini meningkat menjadi 18,64 juta orang,” ungkap Menperin Agus pada Munas Forum Lembaga Mahasiswa Perindustrian Indonesia (FLMPI) ke XXIV pada Selasa (11/1/2022) lalu di Politeknik AKA Bogor.

Sementara itu, pada tahun ini Menperin menargetkan penyerapan tenaga kerja mampu mencapai 20,84 juta orang, atau bertambah sebanyak 2,2 juta orang. Target tersebut juga diiringi dengan target pertumbuhan manufaktur di angka 4,5 sampai 5 persen, setelah tahun 2021 pertumbuhan manufaktur di rentang 4 sampai 4,5 persen.

Sebagai bentuk upaya mendorong industri tumbuh dan berkembang, kata Menperin Agus, pemerintah telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0. 

"Salah satu dari 10 agenda program prioritas nasional dalam Making Indonesia 4.0 adalah peningkatan kualitas SDM,” ungkap Menperin Agus.

Menurut Menperin, SDM yang berkualitas bakal mampu mendorong tujuh sektor industri utama dalam agenda Making Indonesia 4.0, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, elektronika, farmasi, serta alat kesehatan. 

“Ketujuh sektor ini memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur, dan menyerap 60 persen pekerja industri,” ungkap Menperin Agus.

Kontribusi industri manufaktur terhadap PDB pada triwulan III tahun 2021 sebesar 17,33%, tertinggi di antara sektor ekonomi lainnya. Sementara itu, pada aspek ketenagakerjaan, sektor industri manufaktur mulai menunjukkan pemulihan dari dampak pandemi.