Dengan Vaksin Nusantara Kita Pasti Bisa Melawan Covid-19

Oleh : Dar Edi Yoga | Selasa, 28 Desember 2021 - 18:07 WIB

INDUSTRY.co.id - Sebuah studi yang menguji efektivitas vaksin Sinovac melawan Covid-19 varian Omicron digelar di Hong Kong.

Para peneliti mengambil tiga dosis vaksin dari jenis Sinovac, terdiri dari dua dosis vaksin dan satu dosis booster.

Hasilnya, para peneliti menemukan tiga dosis vaksin Sinovac nyatanya tidak mampu meningkatkan sistem imun seseorang yang terpapar varian Omicron.

Menukil laporan Reuters, para peneliti menilai vaksin Covid-19 jenis Pfizer lebih ampuh membentuk sistem kekebalan terhadap varian Omicron yang disebut lebih cepat menular dibanding varian Delta.

Merujuk hasil tersebut, para peneliti merekomendasikan agar orang yang telah menerima dua dosis vaksin Sinovac menggunakan jenis vaksin lain untuk suntikan ketiga atau booster.

Dengan hasil uji di Hong Kong tersebut, seharusnya pemerintah segera memberikan izin untuk Vaksin Nusantara mengingat situasi semakin darurat. 

Kita berkejaran dengan waktu, dimana tingkat efikasi vaksin konvensional terus menurun bahkan cenderung tidak ada seperti hasil penelitian di Hongkong.

Sementara itu varian Covid-19 terus berkembang dari Delta hingga Omicron dan entah varian apalagi kedepannya. 

Dalam tahap 1 dan tahap 2, uji klinis Vaksin Nusantara besutan dr Terawan menunjukkan hasil yang sangat baik. Menurut anggota Tim Vaksin Nusantara terbukti orang yang sudah mendapat Vaksin Nusantara ketika terpapar varian Delta mampu sembuh hanya dalam tempo 4 hari.

Pasca uji klinis tahap 2, nyatanya Vaksin Nusantara efikasinya masih bertahan di 97%, hal mana tidak dimiliki vaksin konvesional lainnya.

Peneliti Utama Tim Vaksin Nusantara, Kolonel CKM dr Jonny SpPD-KGH, MKes, MM menjelaskan kepada wartawan, bahwa seseorang yang sudah menerima vaksin konvensional dosis lengkap bisa menerima Vaknus.

Menurutnya, hal itu jauh lebih bagus karena vaksin yang diberikan oleh vaksin konvensional untuk menimbulkan imunitas antibodi. Sedangkan Vaksin Nusantara yang kami berikan bertujuan menimbulkan imunitas seluler.

Saat ini Singapura juga tengah melakukan penelitian dengan menggunakan sistim sel dendritik seperti yang telah dilakukan dr. Terawan pada Vaknus.

 

Indonesia sudah melakukan tahapan uji klinis, sementara negara tetangga baru mulai melakukan penelitian seperti yang dilakukan oleh Linfa Wang, ahli virologi, yang bekerja di Duke-NUS Medical School, kolaborasi antara Duke dan National University of Singapore.

Diketahui, Presiden Joko Widodo sudah mengeluarkan instruksi agar Vaksin Nusantara dapat menjadi salah satu booster.  Oleh sebab itu jajaran menteri di bawah Presiden harus segera menindaklanjuti perintah itu.

Kita harus bangga dengan karya anak bangsa yang telah mencurahkan waktu, pikiran dan tenaga demi membuat masyarakat kita menjadi sehat dan kuat melalui Vaksin Nusantara.

Penulis:  Dar Edi Yoga, wartawan senior