Jasindo Kembangkan Risk Management Partnership di 2024

Oleh : Herry Barus | Jumat, 03 Mei 2024 - 06:51 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo membuat strategi khusus untuk memenangkan pasar asuransi umum, khususnya yang menjadi bisnis inti perusahaan.

Menurut Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel, perusahaan akan fokus pada bisnis yang telah menjadi keunggulan Jasindo selama ini.

Bisnis tersebut antara lain, Property, Marine (cargo & hull), Energy Offshore dan Onshore, Engineering, Aviation dan Satelit, serta Tanggung Gugat.

“Perusahaan melakukan upaya transformasi bisnis yang di mana sebelumnya Asuransi  Jasindo mengejar penutupan baik korporasi maupun ritel, maka semenjak tahun 2023 perusahaan melakukan refocusing pada segmentasi korporasi sebagai core competence,” katanya.

Andy menyampaikan bahwa dengan fokus pada core competence, Asuransi Jasindo yakin bisa menjadi market leader di industri melalui bisnis tersebut.

“Selanjutnya, perusahaan juga akan fokus pada bisnis yang profitable dan sustainable dan memberikan added value kepada tertanggung melalui risk management partnership,” jelasnya.

Terkait added value, perusahaan memperkuat salesforce berkonsep risk management partnership. Sehingga peran tim bisnis perusahaan cukup penting, karena menjadi fasilitator yang harus paham betul kondisi proteksi yang dibutuhkan oleh tertanggung.

Selain itu, Asuransi Jasindo juga telah mengembangkan strategi distribusi yang komprehensif untuk menjawab kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.

“Kami memiliki unit bisnis di Head Office dan Representative Office dengan konsep risk management partnership yang telah dibekali dengan solusi asuransi kerugian bagi nasabah,” katanya.

Perusahaan juga bekerjasama dengan broker asuransi terpercaya di Indonesia. Kanal ini disediakan untuk nasabah Asuransi Jasindo yang lebih memilih untuk mempercayakan pemilihan perlindungan risiko kepada broker asuransi (direct) maupun broker dengan platform digital.

“Sedangkan di daerah, Jasindo memiliki jaringan pelayanan 30 Representative Office (RO) yang tersebar di kota-kota besar di seluruh Indonesia, dengan adanya keberadaan RO memungkinkan perusahaan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan nasabah di berbagai daerah, mengerti kebutuhan mereka, dan memberikan solusi asuransi yang sesuai,” kata Andy.

Menurut Andy, saat ini sekitar 70 persen industri asuransi umum di Indonesia bermain dengan produk yang sama, di situlah tim bisnis menjadi kunci. Karena tim bisnis Jasindo akan memberikan value proposition untuk perusahaan.

Tim bisnis Jasindo akan membantu tertanggung menangani risiko operasional dan menentukan risk exposure gap untuk mengukur potensi kerugian di masa depan akibat aktivitas bisnis yang dilakukan oleh tertanggung.

Nilai tambah inilah yang akan menjadi layanan yang diberikan Asuransi Jasindo. Tak sampai di situ, perusahaan juga akan memberikan program mitigasi risiko dan program valuasi.

“Untuk mencetak tim bisnis yang unggul, perusahaan akan mengembangkan kompetensi yang sejalan dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan. Kami juga mengimplementasikan budaya sadar risiko dan kepatuhan agar penerapan Governance, Risk, dan Compliance dapat berjalan dengan baik,” tutupnya.