SKK Migas Dorong Peningkatan Penggunaan Industri Penunjang Nasional di Industri Hulu Migas

Oleh : Hariyanto | Kamis, 16 Desember 2021 - 11:28 WIB

INDUSTRY.co.id - Serang – Dalam rangka mendukung program pemerintah tentang kandungan kapasitas nasional atau  Tingkat Komponen dalam negeri (TKDN) di Industri hulu minyak daan Gas bumi, SKK Migas dan Tim Direktorat Jendral minyak dan gas bumi meninjau langsung pabrik pembuat valve (katup-red) di Serang, Provinsi Banten.

Kunjungan ke pabrik valve di serang banteng dipimpinan langsung Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman, didampingi sejumlah tenaga ahli Kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) dan Tim pemberdayaan potensi dalam negeri kementerian ESDM.

Wakil Kepala SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman mengatakan program penilaian dan pembinaan bersama hulumigas merupakan salah satu campingn yang baik, agar SKK Migas, KKKS dan Kementerian ESDM bisa memastikan bahwa produk yang dihasilkan merupakan produk yang berkualitas sehingga  dapat mendukung kegiatan operasi dan proyek hulumigas.

“SKK Migas selalu mendorong pelaksanaan program pemerintah dalam peningkatan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri pada kegiatan usaha hulu migas,” kata Fatar Yani yang dikutip INDUSTRY.co.id, Kamis (16/12/2021).

Menurut Fatar, untuk menjaga kualitas produk dalam negeri di Industri Hulu Migas,  SKK Migas dan KKKS melakukan penilaian dan pembinaan secara objektif terhadap produk yang dihasilkan untuk pemenuhan kebutuhan operasi yang bersifat fit to purpose sehingga industri penunjang dapat terlibat secara optimal mendukung kebutuhan operasi KKKS.

Penggunaan produk dalam negeri, menurut Fatar bisa berdampak terhadap penurunan biaya produksi, namun tetap menjaga kualitas produk. “Inovasi tetap harus dilakukan agar lebih efisien, agresif dan masif,”ungkap Fatar.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan produk yang dihasilkan dari pabrik valve ini sudah sesuai dengan standarisasi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan proyek di Industri Hulu Migas.

“SKK Migas, KKKS dan Kementrian ESDM terus melakukan penilaian dan pembinaan untuk meningkatkan efektifitas dan mejaga mutu produk yang dihasilkan dari pabrik, sebagai industri penunjang di hulu migas.”kata Erwin.

Sementara itu, Koordinator Pemberdayaan Potensi Dalam Negeri Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM,  Naufal Noor Rochman berharap produk valve ini dapat memenuhi standar kebutuhan proyek dan operasi hulumigas di Indonesia, “Ini bisa menekan biaya import kebutuhan valve di Industri Migas,”kata Naufal.

Dalam akhir kunjungan, Wakil Kepala SKK Migas Fatar yani Abdurrahman  mengajak seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam mendorong peningkatan penggunaan produksi industri nasional guna mendukung proyek dan operasi hulu migas sehingga menimbulkan efek berganda (multiplier effect) pada kegiatan hulu migas Indonesia.