Penggunaan Instagram Sebagai Media Aktualisasi Diri

Oleh : Chodijah Febriyani | Selasa, 07 Desember 2021 - 14:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Aktualisasi diri merupakan kecenderungan mendasar seseorang untuk mewujudkan, meningkatkan atau mengaktualisasi dirinya sendiri. Saat ini media sosial termasuk Instagram menjadi platform yang digunakan untuk sarana aktualisasi diri, membagikan unggahan dan mencari informasi.

“Bukan hanya edukasi pendidikan, ada juga mengenai fashion, makeup, musik dan lain sebagainya. Oleh karena itu aktualisasi diri sangat berpengaruh pada tingkat kepercayaan diri,” kata Zulfi Aulia, seorang Influencer yang menjadi nara sumber di webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Untuk bisa mengaktualisasi diri lewat Instagram seseorang harus melatih rasa percaya dirinya, apalagi media sosial lingkupnya pun luas dan tak terbatas ruang dan waktu. Rasa percaya diri tersebut didapat dengan membiasakan diri berinteraksi dengan pengguna lainnya saat berbagi unggahan.

Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa hal bisa didapatkan seseorang ketika mengaktualisasikan dirinya di Instagram. Seperti memiliki identitas yakni personal branding, lewat jejak digital positif. Selanjutnya dengan aktualisasi diri, seseorang juga bisa mendapatkan jejaring pertemanan baru karena ketertarikan yang satu frekuensi. Lewat aktualisasi di media sosial, seseorang juga bisa menambah relasi serta membangun reputasi baik.

“Lewat sosial media seseorang bisa diketahui reputasinya lewat unggahan, meskipun tidak 100 persen benar tapi orang lain bisa menilik profilnya,” tukasnya.

Dengan mengetahui hal tersebut, tentu setiap orang yang aktif di media sosial akan berhati-hati dalam mengunggah sesuatu. Sebab ada jejak digital dan apapun yang diunggah bisa mencerminkan pribadi orang yang bersangkutan.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. 

Hadir pula narasumber seperti Keke Michelle, Tenaga Ahli DPR RI, Naghfir, Praktisi Hukum dan Dosen UIN Malang, Salyawqi Fulthaqi, seorang Content Creator, Riskia Putri, Dosen FEBI IDIA Al Amien Perenduan Sumenep. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.