IDRC: Siapa Jubir Presiden Selanjutnya, Febri Diansyah atau Effendi Gazali atau Anggawira ?

Oleh : Herry Barus | Jumat, 29 Oktober 2021 - 15:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Fadjroel Rachman kini menjadi Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Republik Kazakhstan.

Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memberi arahan terkait pengganti Fadjroel Rachman sebagai juru bicara (jubir) presiden.

Pengamat dari Indonesia Digital Research Center (IDRC), Dimas berharap agar Presiden Jokowi memilih jubir yang komunikatif dan cerdas. Ia mengimbau, agar jubir yang akan diangkat tentunya komunikatif, smart, dan energik.

"Kami mengusulkan jubir Pak Jokowi harus cerdas dan komunikatif jangan sampai melakukan blunder-blunder dan offside yang memang tidak seirama dengan Bapak Presiden Jokowi. Karena kondisi pandemi sekarang perlu keteduhan, ketenangan, kestabilan dalam ekonomi dan politik," ujar Dimas, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (29/10/2021).

Untuk itu, Dimas mengatakan, perlu jubir yang memang handal di bidang komunikasi dan juga memang perlu figur yang smart serta bijaksana dan juga bagaimana melek terhadap teknologi dan digital karena kondisi sekarang memang perlu figur. Selain itu, menurutnya, jubir juga tentunya dari kalangan anak muda jangan sampai melakukan permainan sendiri dan melakukan gerakan-gerakan sendiri.

"Tugas pokok bukan hanya menjadi jubir saja, tapi bagaimana media sosial ini bisa menjadi sebuah tools medium communication kepada publik jangan sampai sentimen-sentimen negatif terhadap pemerintah semakin besar karena kondisi pandemi Covid-19 ini perlu kestabilan yang sangat luar biasa dari pemerintah. Pemerintah perlu mengajak seluruh elemen untuk konsolidasi kepada seluruh kalangan masyarakat," ucapnya.

Kemudian, Dimas menyampaikan bahwa Presiden Jokowi tentu harus memilih jubir baru yang tepat, bukan hanya pandai atau cerdas dalam konteks komunikasi atau edukasi kepada masyarakat saja.

Sosok juru bicara presiden juga harus memiliki pengalaman yang jelas dalam bidang politik, profesional, maupun dunia usaha. Hal ini bertujuan agar dapat memperkuat komunikasi yang dibangun pejabat Istana Kepresidenan, sehingga mampu memberikan kepercayaan masyarakat dalam menyampaikan ide-ide pemerintahan.

"Bapak Jokowi harus mampu mendengar aspirasi dan keinginan publik untuk memilih sosok juru bicara yang tepat, sehingga dapat memberikan tren positif dan meningkatnya kepuasan masyarakat pada sisa dua tahun pemerintahan Jokowi-Maruf," ungkapnya.

Selain itu, dalam penelitiannya, Dimas juga memberikan rekomendasi nama-nama yang banyak muncul di kalangan masyarakat. Nama-nama tersebut di antaranya adalah Fahri Hamzah (Wakil Ketua Umum Partai Gelora), Febri Diansyah (Mantan Juru Bicara KPK), Anggawira (Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI & Eks Jubir Prabowo-Sandiaga), Effendi Gazali (Pengamat Politik Universitas Indonesia), dan Raja Juli Antoni (Politikus Partai Solidaritas Indonesia).

"Kami melihat dari big data dan sentimen media sosial, ini beberapa nama yang mungkin bisa menjadi rekomendasi atau referensi Pak Presiden Jokowi untuk posisi jubir yang kosong yang sedang menjadi perhatian publik sosok yang akan menggantikan Fadjroel Rahman," tuturnya