Berikut 5 Cara Menjaga Data Pribadi Tetap Aman

Oleh : Chodijah Febriyani | Minggu, 24 Oktober 2021 - 16:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Kasus kebocoran data pribadi dari platform teknologi finansial (tekfin/fintech) belakangan marak terjadi. Teranyar, data pribadi diperjualbelikan di forum gelap (darkweb). 

Usman Hadi, Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Sitobondo mengatakan, penjualan data pribadi sangat berbahaya dan bisa digunakan untuk kejahatan perbankan. 

“Data yang disilangkan dan digabungkan dari masing-masing situs akan menjadi informasi yang sangat lengkap untuk digunakan kriminal sebagai data dasar untuk melakukan kejahatan,” ujar, Usman, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Namun, ada beberapa langkah yang bisa lakukan agar data pribadi tetap aman, berikut caranya: 

Ganti password 
Amankan akunmu dengan mengganti password secara rutin. Usahakan password di setiap aplikasi berbeda. Sehingga bila salah satu aplikasi diretas, maka aplikasi lainnya tetap aman. 

Aktifkan verifikasi dua langkah 
Mengaktifkan verifikasi dua langkah menjadi pengaman ganda saat oknum penjahat mencuri datamu. 

Jangan menggunakan Wi-Fi publik atau gratisan
Banyak di tempat umum menawarkan Wi-Fi publik atau wifi gratis. Penawaran ini bisa dihindari, lantaran menggunakan Wi-Fi gratis bisa saja membuat data dalam ponsel tidak aman. Utamanya jika mengakses akun keuangan, seperti mobile banking dan akun-akun lainnya. 

Pasang AntiVirus yang terbaru 
Memasang antivirus ter-update bisa menjadi salah satu cara untuk berjaga-jaga jika terdapat malware atau virus yang membuat data-datamu hilang. 

Bertransaksi hanya pada platform fintech terpercaya. 
Bertransaksilah pada platform fintech yang tepercaya dan mendapat izin. Misalnya bila ingin mengakses layanan pinjaman online, pastikan pinjol tersebut terdaftar di OJK. Pinjol-pinjol terdaftar dan berizin di OJK akan selalu diawasi. Artinya bila terkena masalah, maka OJK bisa memberikan sanksi terhadap fintech tersebut.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (22/10/2021) juga menghadirkan pembicara, Ervita (Sosial Media Specialist PT Pos Indonesia), Dhimas Dwi N. H (Dosen Politeknik Negeri Malang), DT Yunanto (Co-Founder AutoSultan Komunitas AutoTrading Forex), dan Sheryl Dwi Artamevia (Owner Pawon.co) sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. BerlAndaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.