Mendidik Anak dengan Kompetensi di Era Digital

Oleh : Chodijah Febriyani | Sabtu, 16 Oktober 2021 - 15:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Abad ke-21 dengan percepatan transformasi digital membuat anak yang lahir di era ini memiliki lebih banyak tantangan menghadapi perubahan dunia di masa mendatang. Berbeda dengan orangtua yang lahir pada era milenial, generasi Z dan anak-anak yang lahir dan tumbuh di era sekarang sudah lebih familiar dengan penggunaan internet.

Mardiana R.L Vice Principal Kinderhouse Pre-School mengatakan, generasi Z yang lahir setelah generasi milenial, disebut juga iGeneration atau generasi internet. Tentunya karena berbeda generasi dengan orangtuanya, mendidik anak yang sudah akrab teknologi sejak lahir sangat berbeda dengan orangtua zaman dulu.

“Transformasi digital di bidang pendidikan terjadi dari cara belajar offline ke online, lalu penggunaan buku manual menjadi e-book. Dulu bila murid mengumpulkan tugas dari buku, sekarang dengan pembelajaran online tinggal di submit menggunakan teknologi internet,” Katanya saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Dengan segala perubahan itu, pendidik akhirnya harus mampu mengikuti perkembangan teknologi, oleh karena itu perlu mengubah metode pembelajaran dari content based learning menjadi outcome based education. Misalnya dari murid hanya bersikap pasif kini menjadi aktif, penilaian kepada murid sebelumnya hanya berdasarkan tugas-tugas namun menjadi penilaian yang berkelanjutan tak hanya dari tugas. Sebelumnya bila belajar hanya berupa hafalan, kini berubah menjadi critical thinking. 

Selain itu metode pengajaran yang berubah, menurut Mardiana skills atau kemampuan murid pun ikut berkembang di abad ke-21. Berkaitan dengan pondasi literasi, kompetensi dan kualitas karakter murid ada tugas pendidik untuk menanamkan kepada peserta didik agar memiliki literasi digital supaya mereka dapat belajar mandiri. Sehingga murid-murid dapat mendalami pengetahuan sesuai dengan bakat talenta.

“Sistem pembelajaran kini pun mengacu agar murid yang dapat berkreasi dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat kita. Jadi di era ini pendidik harus menciptakan anak-anak yang berinovasi,” jelasnya.

Webinar Literasi Digital di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. 

Hadir pula narasumber seperti Muhammad Mosav, seorang Graphic Designer, Fibra Trias, Editor in Chief Mommies Daily, Ridha Herdiani, seorang Guru, dan Inge Indriani, Founder Boemboekatjangku. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.