Dukung Peningkatan Ekosistem Pangan Nasional, BUMN Berdikari Persero Hadirkan Sapi Bakalan Berkualitas

Oleh : kormen barus | Sabtu, 09 Oktober 2021 - 00:29 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta– BUMN Peternakan yang tengah menggencarkan kampanye #IndonesiaBergizi, PT Berdikari (Persero) mendatangkan sapi bakalan berkualitas untuk menjalankan amanat pemerintah sebagai BUMN yang hadir bagi masyarakat dan berkontribusi untuk negara.

Sapi bakalan Berdikari telah bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok pada 4 Oktober 2021 sore dengan pelepasan pengiriman oleh Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara, Direktur Operasional Berdikari Muhammad Hasyim, Direktur PT Berdikari United Live Stock Irman Yasin Limpo, dan Direktur Utama PT Berdikari Logistik Indonesia Iman Gandi untuk ke beberapa fasilitas di Pulau Jawa. 

Sapi bakalan Berdikari diterima pada fasilitas Cattle Farm Jatitujuh yang merupakan fasilitas hasil sinergi Berdikari sebagai anggota BUMN Klaster Pangan melibatkan Berdikari United Livestock, dan PT PG Rajawali II. Sapi bakalan yang dikelola pada fasilitas Cattle Farm Jatitujuh ditinjau bersama oleh Asisten Deputi IPP Kementerian BUMN RI Zuryati Simbolon, Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi, dan jajaran manajemen dari Berdikari, Berdikari Logistik Indonesia, dan PG Rajawali II pada Rabu ini (6/10). Selain disalurkan ke berbagai lokasi di Pulau Jawa melalui Pelabuhan Tanjung Priok, sapi bakalan Berdikari juga akan dibongkar muat di Pelabuhan Pare-Pare untuk dilakukan penggemukan pada peternakan Berdikari United Livestock di Sidrap, Sulsel.

“Kedatangan sapi bakalan ini adalah salah satu upaya Berdikari untuk meningkatkan kemampuan kompetitif sebagai BUMN Peternakan yang tidak hanya hadir bagi masyarakat tetapi juga berkontribusi bagi negara. Dalam waktu dekat, kami juga akan berkonsentrasi pada pengembangan peternakan sapi indukan melalui anak usaha kami, Berdikari United Live Stock,” ungkap Direktur Utama Berdikari Harry Warganegara di sela kegiatan santunan anak yatim, doa bersama, dan juga tinjauan manajemen ke fasilitas Cattle Farm Jatitujuh pada Rabu (6/10).

Pimpinan dari BUMN yang berdiri sejak 1966 itu memaparkan bahwa ekspansi bisnis tersebut guna menunjang visi dan misi BUMN Klaster Pangan. Dengan ekspansi yang terukur dan terencana, beliau yakin Berdikari dapat mendukung seluruh upaya BUMN Klaster Pangan dengan RNI sebagai koordinator untuk menjalankan program-program pemerintah yang bertujuan agar ketahanan serta ekosistem pangan nasional semakin kuat.

Kebutuhan daging sapi di Indonesia terus meningkat, di tahun 2021 kebutuhan daging diperkirakan meningkat menjadi hampir 700.000 ton. Kedatangan sapi bakalan berjumlah 2000 ekor ini adalah upaya sinergis untuk mendukung komitmen pemerintah agar daging sapi dapat dinikmati oleh banyak orang. Selain membantu pemenuhan kebutuhan daging sapi berkualitas, upaya ini juga dalam rangka meningkatkan kemampuan bisnis dan kompetitif Berdikari sehingga dapat lebih berkontribusi bagi pemasukan negara.

Untuk menyeimbangkan populasi sapi bakalan dan sapi indukan di Indonesia, utamanya pada bidang sapi potong, Berdikari segera mendatangkan sapi indukan. Upaya tersebut dalam rangka mendukung program desa korporasi sapi yang dicanangkan oleh Kementan RI. Konsep korporasi peternak merupakan sebuah pengelolaan usaha peternakan yang bertujuan untuk mengubah pola kerja peternak ke arah yang lebih modern, baik dalam pola pikir (paradigma), pengelolaan usaha budidaya maupun cara pengolahan dan pemasaran produk dengan menggunakan platform modern. Dengan begitu, diharapkan peternak Indonesia akan semakin maju dan mendorong peningkatan kualitas ekosistem pangan di Indonesia.

Sementara itu, Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, berjalannya kembali aktivitas bisnis penggemukan sapi melalui sinergi RNI dengan Berdikari tidak terlepas dari upaya perusahaan melakukan optimalisasi aset fasilitas kandang sapi yang berlokasi di HGU PT PG Rajawali II unit PG Jatitujuh.

“Gagasan awal penggemukan sapi terintegrasi yang dijalankan adalah menjaga rantai pasok melalui optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki, dari mulai ketersediaan pakan hingga pemanfataan produk samping. Hal ini sangat mungkin dijalankan mengingat lokasi cattlefarm berada di tengah-tengah perkebunan tebu yang kaya akan hijauan dan produk samping hasil pengolahan tebu. Selain itu, limbah dari aktivitas peternakan juga bisa dimanfaatkan untuk pupuk bagi perkebunan,” ujarnya.

Arief menekankan, tujuan pengembangan bisnis peternakan ini tidak terlepas dari upaya BUMN Klaster Pangan dalam menjaga stabilitas harga daging di tingkat masyarakat. Untuk memastikan hal tersebut maka pihaknya telah menyiapkan skema bisnis penggemukan sapi yang terintegrasi dengan pola end to end untuk pengamanan infrastruktur bisnis dari hulu hingga hilir.

“Bertambahnya portfolio bisnis BUMN Klaster Pangan semakin mempertegas komitmen kami untuk berkontribusi menjaga ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.