5 Hal yang Perlu diketahui Sebelum Posting di Medsos

Oleh : Chodijah Febriyani | Rabu, 22 September 2021 - 15:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Dari 275 penduduk Indonesia, sebanyak 202,6 juta telah menggunakan internet dengan 170 juta di antarany telah aktif di media sosial. Hal yang mengagetkan, jumlah gadget atau perangkat mobile bahkan melebihi jumlah penduduk itu sendiri, yaitu mencapai 345 juta. Durasi rata-rata penggunaan internet tercatat 8-10 jam, sebanyak 96,3% untuk mengakses media sosial. 

Dalam kondisi pandemi, ada begitu banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara online. Online kini menjadi kebiasaan baru, mulai dari belajar, bekerja, belanja, hiburan, bahkan berolahraga. Sementara itu kemudahan mengakses informasi dan membagikan opini bisa jadi bumerang untuk diri sendiri.

“Kita harus bekali dan siapkan diri agar tidak mudah dibohongi informasi,” kata Ririn Kusrini, Wakasek Kurikulum SMK Putra Bangsa saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.
 
Dampak dari internet, termasuk di dalamnya bermedia sosial pun bisa jadi positif dan negatif tergantung pada penggunanya. Ada kecanduan game online, pornografi dan ujaran kebencian, namun jika bisa memilah dan memanfaatkan internet dengan baik, maka yang terjadi justru akan memberi dampak positif. Media sosial kini justru digunakan untuk branding, dan mencari peluang pekerjaan maupun bisnis karena pemiliknya bisa membuat kolaborasi positif. 

"Posting yang penting, bukan yang penting posting," katanya lagi.

Pengguna media sosial memang memiliki kebebasan dalam berekspresi dan berpendapat, namun tetap harus bertanggung jawab. Lebih lanjut, Ririn pun mengungkapkan 5 hal yang harus diperhatikan sebelum mengunggah sesuatu di media sosial. Antara lain pertanyaan ke diri sendiri berupa apakah hal ini baik, apakah penting, apakah informasinya dari sumber yang terpercaya, apakah bermanfaat dan apakah hal pribadi. 

Selain itu, jauhkan diri dari terbawa perasaan saat melihat unggahan di media sosial. Sebab semua konten di media sosial bukanlah kendali diri seseorang. Namun yang bisa dikendalikan adalah bagaimana seseorang meresponsnya, di sini kontrol diri menjadi kunci. 

Webinar Literasi Digital di Kota Depok, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Webinar kali ini juga mengundang narasumber seperti Atib Taufik, Ketua MGMP Kota Depok, Dino Hamid, Founder FAMGOFEST & LATOMOCHI, dan Yudi Raharja, Instruktur Edukasi4ID.  

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.