Soroti Harga Nikel, Andre Rosiade: Kita Minta Mendag Awasi dan Bikin Bargaining Supaya Smelter-Smelter Tiongkok Tidak Mengatur NKRI

Oleh : kormen barus | Minggu, 29 Agustus 2021 - 16:11 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta — Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, mengapresiasi Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi yang berkomitmen segera menyelesaikan sengkarut kinerja penyurvei atau surveyor nikel.

Sebagai tindak lanjut, dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR dengan Mendag Luthfi, Kamis (26/8/2021), Andre mengusulkan agar Mendag membentuk satgas perdagangan yang nantinya bakal mengawasi kineja surveyor nikel di parbrik-pabrik pemurnian (smelter) milik Tiongkok.

“Alhamdulillah Pak Menteri sudah akan eksekusi dengan Pak Dirjen soal surveyor nikel. Kalau seandainya ternyata dengan segala intervensi akhirnya Anindya selamat, hasil uji kadar logam nikel pengusaha lokal kita oleh Sucofindo dan Surveyor Indonesia 1,8% tetapi Anindya tetap 1,5%, saya usul Pak Menteri, Bapak bentuk saja satgas perdagangan di seluruh smelter milik Tiongkok, taruh satgas di situ,” kata Andre, dikutip dari situs Gerindra.

Lebih lanjut, Andre juga mendorong Mendag Luthfi mengambil inisiatif untuk mengekspor nikel yang dinilai rendah oleh smelter Tiongkok. Berdasarkan Undang Undang Cipta Kerja Tahun 2021 Pasal 6 dan 9 dan PP Nomor 29 Tahun 2021, dia menyebut Mendag memiliki kewenangan tersebut.

Andre menilai, ekspor biji nikel dapat menyelamatkan para pengusaha nasional dan lebih memberikan nilai tambah kepada negara. Lebih dari itu, keberpihakan kepada NKRI juga harus diutamakan dalam menghadapi sengkarut tata niaga nikel ini.

“Karena mohon maaf Pak Menteri, sudah harga beli mereka murah, lalu pendapatan pajak untuk negara juga sedikit. Kenapa kita tidak bikin bargaining supaya smelter-smelter Tiongkok itu tidak mengatur NKRI. Yang direject sama mereka ekspor saja Pak Menteri. Pasti harganya lebih mahal, lalu pajaknya juga dapat 15% dari harga internasional. Jadi duitnya jauh lebih banyak negara dapat. Jadi saya usul, lebih baik kita ekspor. Supaya ada rasa keadilan dan bargaining kita sama smelter-smelter Tiongkok itu,” tegas Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera barat ini.

“Yang saya hidupkan adalah NKRI. Pengusaha nasional kita terselamatkan, lalu sumber daya alam kita benar-benar untuk kepentingan negara,” imbuh dia.