Hipmi Apresiasi Upaya Pemerintah Capai Peringkat Investasi

Oleh : Herry Barus | Jumat, 26 Mei 2017 - 03:46 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mengapresiasi upaya pemerintah dan berbagai pihak terkait dalam mencapai peringkat investasi yang semakin baik di tingkat global sekaligus mengingatkan pentingnya kemudahan berbisnis.

"Kami ikut senang dan mengapresiasi pemerintah, otoritas moneter, industri keuangan sudah bekerja keras memperbaiki domain masing-masing. Namun pekerjaan paling berat itu menaikkan 'ease of doing business' (kemudahan berbisnis)," kata Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia, Rabu (24/5/2017)

Menurut Bahlil, pengakuan dunia internasional terutama dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, namun hal tersebut dinilai masih dalam tataran pengelolaan makroekonomi.

Karena itu, ujar dia, dibutuhkan kerja keras untuk meyakinkan pihak swasta atau investor untuk berinvestasi ke sektor riil.

Untuk itu, Hipmi mengingatkan agar semua pihak bekerja keras mengejar kemudahan berbisnis sebab perbaikannya dinilai masih pada tataran fiskal, pajak, belanja negara, deregulasi, dan debirokratisasi, serta transparansi.

Bahlil mengatakan bila peringkat kemudahan berbisnis masih belum kompetitif, dampak "investment grade" (pemeringkatan investasi) kepada dunia usaha tidak cukup berpengaruh besar.

Sebelumnya, analis riset pasar FXTM (perusahaan jasa finansial) Lukman Otunuga menyatakan, nuansa positif mewarnai kondisi perekonomian Indonesia setelah kenaikan peringkat investasi Indonesia hasil dari pemeringkatan yang dilakukan lembaga internasional Standard's & Poor.

"Nuansa positif mewarnai ekonomi Indonesia hari Senin setelah S&P menaikkan peringkat obligasi pemerintah Indonesia dari BBB- menjadi BB+ yang memasuki level investment grade," kata Lukman Otunuga kepada awak media.

Menurut dia, dengan masuknya Indonesia sebagai negara ekonomi terbesar Asia Tenggara ini ke peringkat "investment grade", maka prospek umum ekonomi Indonesia mulai terlihat sangat menjanjikan.

Dia juga berpendapat bahwa dengan hal tersebut, saham Indonesia kemungkinan akan menguat ke depannya dengan aliran masuk dana global dan peningkatan investasi asing langsung.

"Data ekonomi Indonesia terus menunjukkan pertanda stabilitas dan inflasi pun mulai stabil, karena itu spekulasi meningkat bahwa Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga mendekati akhir tahun untuk mendukung pemulihan ekonomi. Rupiah menguat terhadap dolar AS karena kenaikan peringkat S&P ini," paparnya.

Sebelumnya, lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P), Jumat (19/5), menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi dengan tingkat BBB- dari sebelumnya BB+, dan berprospek stabil.

Pencapaian layak investasi ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tinggi dari dunia internasional kepada perekonomian Indonesia, sehingga mampu menurunkan biaya utang pemerintah agar lebih efisien dan memberikan ruang fiskal lebih besar.

S&P menaikkan peringkat Indonesia karena sejumlah indikator perekonomian hingga proyeksi ekonomi Indonesia masa mendatang. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang baik juga menjadi salah satu penyebab Indonesia naik peringkat.