Menko Maritim Tawarkan Tiga Kawasan kepada Investor Tiongkok

Oleh : Herry Barus | Rabu, 24 Mei 2017 - 10:51 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan telah menawarkan tiga kawasan di Indonesia kepada investor Tiongkok yang kerja sama dengan Indonesia.

"Mereka (Tiongkok) melihat Indonesia sebagai partner yang bagus. Ini tidak terlepas 'balance of power' juga. Kami menawarkan tiga area yang terintegrasi untuk investasi," kata Luhut di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/5/2017)

Tiga wilayah tersebut, pertama adalah di Bitung, Sulawesi Utara. Bitung dinilai berpotensi sebagai wilayah yang terintegrasi dalam "toll road"-nya, jalur kereta api, lapangan terbang, pelabuhan, listrik, dan properti area.

Khusus investasi lapangan terbang diperlukan untuk Internasional, karena Manado tidak bisa lebih dari 2.800 m lagi panjang landasannya. Di wilayah tersebut turis Tiongkok naik 1.200 persen dan hotel serta restoran kewalahan.

"Kalau Bitung jadi, jalan KA bisa sampai ke Gorontalo. Jadi satu area akan jadi satu kawasan sendiri, dan dari sana hubungannya akan dibuat terintegrasi dengan tempat lain. Misalnya, ke Bunaken dan Wakatobi. Jadi banyak lagi. Dari situ bisa juga ke Bali dan Toraja," ucapnya, menjelaskan.

Kedua adalah di Kalimantan Utara, di kawasan tersebut ada potensi listrik sebesar 7.200 MW. Di wilayah tersebut akan dibuat juga "smelter" serta kawasan industri. Industrial yang berpotensi seperti aluminium dan nikel.

"Saya sudah ketemu di Tiongkok. Saya ketemu Perusahaan Citix, mereka bersedia organisir masuk ke Kaltara karena mereka ada pengalaman di 'hidropower'. Saya bilang, kamu punya harga listrik 10-12 sen per kwh. Kalau bangun disini bisa 4-5 sen per kwh. Kamu akan mengurangi polusi di tempatmu, karena akan berkurang listrik menggunakan batu bara," tuturnya.

Sementara itu, pada investor lokal juga akan ada investasi, tapi Luhut meminta harus perhatikan persoalan limbah. Investor dari negara lain disinyalir setuju dan mengatakan sudah "raw material" yang datang dari Australia dan Afrika, semuanya sedang diproses.

"Tapi ternyata Inalum (lokal) juga berminat masuk, mereka butuh 1.500 MW listrik. Mungkin mereka 'ngalamin' di Danau Toba, sekarang kan 2 sen per kwh. Jadi semua lihat jadi peluang," ujarnya kepada awak media.

Wilayah ketiga adalah Sumatera Utara. Yang ditawarkan adalah mulai infrastruktur dari Kuala Tanjung, Parapat, sampai Sibolga. Selain itu, juga jalan terintegrasi ke Pekanbaru dan Duri Dumai. Disamping itu semua, Luhut juga minta China Construction Company, perusahaan yang besar akan konsorsium yang mengatur hal itu.

"Polanya hampir sama seperti investasi Cina di Morowali di mana itu 'b to b'. Sehingga tidak akan mempengaruhi rasio utang, kita akan pertahankan rasio utang di bawah 3 persen dari GDP. Pemerintah menyiapkan tanahnya dan 'tax holiday'," tambahnya.