Petak Enam, Kampung Wisata Pecinan Zaman Kolonial, Jakbar dijadikan Sentra Vaksinasi

Oleh : Chodijah Febriyani | Minggu, 01 Agustus 2021 - 15:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Petak Enam, Jakarta Barat merupakan salah satu Kampung Wisata Pecinan yang menjadi saksi pertumbuhan Kota Jakarta dari zaman kolonial yang dijadikan tempat sentra vaksinasi Covid-19.

Vaksinasi diinisiasi oleh Ikatan Alumni Lemhannas Komisariat Provinsi (IKAL KOMPROV) DKI Jakarta dengan Pemprov DKI, Kementerian Kesehatan, dan Polda Metro Jaya, dengan target 1,000 peserta.

Dalam kunjungannya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada para pihak yang terlibat dalam penyenggaraan sentra vaksinasi di salah satu kawasan wisata.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung program pemerintah yang menargetkan dua juta vaksinasi per hari, sehingga herd immunity dapat segera tercapai.

"Terimakasih IKAL KOMPROV DKI serta semua yang mendukung. Mudah-mudahan dengan 1.000 target partisipasinya hari ini, bisa menjadi 10.000, kemudian 1 juta dan mencapai 2 juta per hari," katanya melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi dengan cakupan vaksinasi terbanyak. Data dari Kemeterian Kesehatan per 30 Juli 2021, penduduk DKI Jakarta yang sudah menerima vaksinasi dosis pertama sebanyak 7,5 juta orang atau sekitar 89,4 persen dan yang menerima vaksinasi dosis kedua sebanyak 2,6 juta orang atau sekitar 31,7 persen. Hal ini harus ditingkatkan agar pandemi dapat dikendalikan.

Menparekraf menyebutkan sentra vaksinasi ini merupakan bagian dari program vanic yaitu vaksinasi asyik di tempat piknik, sehingga dapat membangkitkan minat masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi. 

Selain di Petak Enam Jakarta Barat ini, ada juga sentra-sentra vaksinasi yang berada di kawasan wisata, seperti South Shore Jalan Pantai Selatan Jawa, Gunung Kidul, Jawa Tengah, serta Cicalengka Dreamland, Bandung, Jawa Barat. 

"Kita harapkan sentra ini bisa membangkitkan minat masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi. Karena kita perlu 70 persen dari populasi kita untuk populasi di Indonesia untuk divaksinasi, agar mencapai herd immunity atau kekebalan komunal. Dan menurut data dari dokter di Amerika bahwa dengan divaksin kita 10 kali dapat menurunkan risiko tertular dan tiga kali lebih baik, seandainya kita terpapar COVID-19 setelah di vaksin, maka gejalanya akan cenderung ringan atau tanpa gejala sama sekali," jelas Sandiaga.

"Jadi, jangan pilih-pilih jenis vaksin, karena semua vaksin aman, halal, dan kita harapkan masifnya program vaksinasi bisa membawa kebangkitan dan pemulihan khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," tuturnya.