Bisa Sampai Sulit Tidur Hingga Susah Konsentrasi Dampak Buruk Berita Hoax di Masyarakat

Oleh : Chodijah Febriyani | Jumat, 30 Juli 2021 - 18:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Di era era internet yang memungkinkan informasi tersebar dengan cepat melalui medium perangkat komunikasi seperti ponsel pintar dan media sosial, hoax akhirnya begitu mudah menyebar di masyarakat. Tentunya hal ini meresahkan, apalagi di tengah kondisi pandemi hoaks seputar kesehatan mengenai vaksin dan Covid-19 banyak beredar. 

Hoax merupakan informasi bohong yang memiliki tujuan membentuk opini yang salah, menipu, menghasut, menyakiti, bersifat provokasi dan memecah belah dan menimbulkan keresahan bagi yang membaca maupun mendengarnya. 

"Hoax bisa dikenali ciri-cirinya seperti sumbernya tidak jelas, memunculkan kebencian, dan cenderung tidak netral," ujar Fibra Trias Amukti, Editor in Chief Mommies Daily saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Hoax biasanya memanfaatkan fanatisme terhadap agama, memiliki judul headline yang provokatif, minta diviralkan, dan sering memanipulasi foto serta keterangan. Hoax memiliki dampak yang tak bisa diabaikan seperti akan memengaruhi kesehatan mental seseorang dengan menimbulkan cemas, panik berlebihan, stres, takut luar biasa, dan mudah marah. 

"Di sisi kesehatan fisik, hoax bisa membuat sulit tidur, malas beraktifitas hingga susah konsentrasi. Di masyarakt hoaks juga menimbulkan relasi sosial yang tidak baik, bisa berupa saling ejek, saling debat, saling benci dan menimbulkan konflik serta perpecahan," kata Fibra.

Hoax sangat berbahaya dan dapat memecah belah masyarakat, oleh sebab itu perlu adanya pemahaman untuk mengenal ciri-ciri hoaks seperti yang disebutkan di atas. 

Fibra pun menjabarkan peran setiap orang yang mungkin bisa menjadi penyebar hoax. Sehingga setiap orang haruslah menjadi pembaca cerdas dengan membaca keseluruhan artikel, cek kembali siapa penulisnya, cek situsnya, cek narasumber yang dikutip dalam tulisan, cek keaslian foto, dan cari berita pembanding,

Setiap orang juga berperan dalam penyebaran hoaks maka tiap individu perlu mengedukasi diri sendiri dan orang terdekat. Di samping itu beri tahu bahwa ada ancaman pidana dari penyebaran hoax. 

Sedari kecil anak pun bisa diajarkan oleh orangtua agar memutus rantai generasi hoaks dengan melatih anak berpikir lebih kritis dan biasakan anak untuk memahami pesan dari berita yang dibacanya. Orangtua pun bisa bekerja sama dengan pihak sekolah terkait edukasi hoax. 

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir juga narasumber lainnya seperti Pringgo Aryo, Producer & Composer Music, Shandy Susanto, Dosen di Podomiro University, dan Asep Hardiyanto, Dosen Fakultas Teknik UNIS. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.