Mengintip Resep Sukses Berjualan di Media Sosial

Oleh : Chodijah Febriyani | Jumat, 30 Juli 2021 - 12:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Era digital merupakan masa di mana teknologi banyak dikaitkan dengan internet. Pesatnya perkembangan era digital, tanpa disadari membuat seluruh kegiatan bisa dilakukan secara online. Di masa pandemi ini, teknologi sangat nyata dan orang-orang harus menyesuaikan diri dengan menggunakan teknologi.

Teguh Kurniawan, Business Owner Bimasakti, mengatakan dalam menjalankan UMKM, seseorang perlu memiliki digital skills agar mempermudah jalannya usaha, seperti media sosial, marketplace, administrasi digital, dan dompet digital. Hal ini merupakan skill dasar UMKM di era digital.

"Pengguna media sosial saat ini sangat besar. Per januari 2021 angkanya mencapai 4,2 milyar pengguna. Kita bisa meraih lebih banyak orang dari belahan dunia lain yang dulunya sulit untuk dilakukan sebelum ada media sosial. Sementara itu, di Indonesia itu pada Januari 2021 dengan populasi penduduk 275 juta, pengguna aktif media sosialnya mencapai 170 juta pengguna," jelas Teguh dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

"Itu lebih dari 60 persen total populasi. Angka ini meningkat 10 juta pengguna dari tahun sebelumnya. Fenomena ini adalah kesempatan kita untuk para  pelaku UMKM, contect creator, start up, home industry untuk memanfaatkan keberadaan media sosial sebagai salah satu cara untuk meningkatkan permainan kita di era digital," tambahnya.

Lanjutnya, media sosial ini digunakan sebagai branding diri kita kepada khalayak umum. Kita bisa juga melakukan promosi pada media sosial, seperti mengadakan program giveaway. Berikutnya, yaitu engagement untuk menarik minat pelanggan terhadap barang atau jasa yang kita jual. Selain itu, pada media sosial kita dapat melakukan tren update, dengan memperhatikan hal-hal apa saja yang sedang ramai dan dibicarakan di media sosial.

Kedua, marketplace sebagai fasilitas penjualan digital. Marketplace memungkinkan kita punya toko tanpa harus terlihat secara fisik atau membayar sewa. Biayanya sangat murah dan mudah. Berjualan online pun tidak selalu harus punya stok, kita bisa memulai dengan cara dropship.

Secara kasarnya, dropship ini tidak memerlukan modal. Marketplace juga memiliki sasaran yang luas, kita bisa mendapat pelanggan baru selain dari pelanggan reguler yang biasa beli. Dengan adanya marketplace, pelanggan ini tidak terbatas. Di masa pandemi juga berjualan menggunakan marketplace jadi lebih aman dan mengurangi risiko adanya penipuan.

Kemudian, Teguh juga menyampaikan terkait melakukan administrasi digital. Sederhananya, administrasi digital merupakan pencatatan buku tabungan, pengeluaran, dan sebagainya dari manual menjadi digital. Pada administrasi digital ini, kita dapat melakukan dengan Point of Sales (POS) yaitu seperti mesin kasir yang dapat digunakan hanya dengan smartphone. 

Dompet digital, penggunaannya di masa pandemi sangat baik karena mengurangi kontak langsung. Sistem pembayaran saat ini juga telah beralih secara digital. Dalam penggunaannya, dompet digital juga memberikan banyak promosi. Dompet digital juga dianggap sebagai pembayaran kekinian yang up to date. Data juga menyatakan transaksi digital mencapai 5,2 milyar kali. Dengan total nominal 145,2 triliun. 

"Cara kita mempelajari hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan tiga hal. Pertama, search engine yaitu dengan mencari informasi melalui Google dan sebagainya. Kita bisa temukan banyak hal di search engine. Berikutnya, platform belajar digital untuk meningkatkan digital skills. Selain itu, memperbanyak pengalaman," jelas Teguh.

Dalam dunia digital, kita tidak boleh membatasi diri terhadap perubahan digital. Penggunaan media digital juga harus memberikan dampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Kemudian, konsisten untuk memperkaya diri dan menerapkan kemampuan terbaik di masyarakat dengan media digital.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/7/2021) juga menghadirkan pembicara, Ninik Rahayu (Pimpinan Ombudsman RI 2016-2021), Golda Siregar (Senior Consultant at Power Character),  Firzie A. Idris (Asisten Editor Kompas.com), dan Bianca Utaya.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.