PT ASSA Tbk Terima Dana dari IFC Terkait Pengembangan Bisnis Logistik

Oleh : Herry Barus | Rabu, 28 Juli 2021 - 14:59 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta –  Pandemi  Covid-19 mendorong pertumbuhan bisnis di sektor  logistik  seiring  dengan  penguatan  peran ekonomi digital. PT Adi Sarana  Armada  Tbk  (ASSA)  menjadi  salah  satu  penyedia jasa transportasi dan logistik  memanfaatkan momentum tersebut untuk  semakin mengembangkan bisnis layanan  pengiriman barangnya.

 Berangkat dari tujuan strategis IFC di  Indonesia yaitu meningkatkan  pertumbuhan sektor logistik dan konektivitas untuk mendukung  pertumbuhan ekonomi dan penciptaan  lapangan kerja baru, International Finance Corporation (IFC), anggota Grup Bank  Dunia, akan menginvestasikan hingga Rp451  miliar  (US$31  juta)  pada  ASSA.

Selain  mengembangkan  bisnis  inti  pada bidang sewa kendaraan kantor, ASSA  juga  akan  memperluas  layanan  logistik  ekspres PT.Tri Adi Bersama yang dikenal  sebagai  Anteraja,  dan  memperluas  jejak  logistik e-commerce di Indonesia.

Perluasan jaringan layanan Anteraja tentunya  akan  memberikan  untung  bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM), penunjang pekerjaan utama di Indonesia,  serta jutaan pengusaha wanita yang mengandalkan  pasar  e-commerce  yang berkembang pesat sebagai sumber utama  perdagangan dan pendapatan.

 Anteraja,  penyedia  logistik  ekspres  yang berbasis  teknologi  pertama  di  Indonesia, mempekerjakan lebih dari 15.000 kurir dan mengirimkan lebih dari 700.000 pesanan paket per hari. Anteraja juga berafiliasi  dengan  salah  satu  platform  e-ommerce terbesar di Indonesia dan salahsatu perusahaan pengiriman ekspres terbesar dan berbasis teknologi di Cina.

 “Kami  menghargai  kepercayaan  dan kemitraan IFC, anggota Grup Bank Dunia  khususnya  di  masa-masa  krusial  seperti ini.  Kami  sangat  menyambut  IFC  untuk  menjadi  pemegang  saham  kami  setelah konversi daripada obligasi konversi,” kata Prodjo  Sunarjanto,  Presiden  Direktur ASSA.

“Dukungan  ini  tentunya  akan membantu ASSA untuk terus membangun  bisnis  yang  berkelanjutan  di  semua  lini bisnis dan meningkatkan kinerja perusahaan kami,” lanjut Prodjo.

 Investasi IFC dilakukan melalui penerbitan obligasi  konversi  di  bawah  pengawasan Otoritas  Jasa  Keuangan  (OJK)  Indonesia dan merupakan salah satu yang pertama sejak pembaruan peraturan di 2019 yang baru-baru ini diberlakukan untuk meningkatkan hak-hak pemegang saham minoritas, menarik perhatian investor  internasional dan memperdalam pasar  modal di Indonesia.

 Investasi IFC di ASSA selaras  dengan  prioritas  strategisnya  di Indonesia dan merupakan contoh bagaimana sektor swasta dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan logistik dan konektivitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

 “Investasi  penting  ini  akan  membuka akses  ke  layanan  barang  dan  jasa  yang tentunya akan menguntungkan jutaan orang yang tinggal di luar kota-kota besar di Indonesia, termasuk mereka yang hidup di daerah berpenghasilan lebih rendah yang  seringkali  harus  membayar  dengan harga yang  lebih  tinggi akibat kendala logistik  dan  biaya  transportasi,”  ucap Alfonso  Garcia  Mora,  Wakil  Presiden IFC, Asia dan Pasifik.