Pelaku Ekonomi Koperasi Optimis Holding Ultra Mikro Akan Dongkrak Usaha Mikro

Oleh : Hariyanto | Rabu, 28 Juli 2021 - 13:13 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pelaku ekonomi di sektor koperasi optimistis Holding Ultra Mikro akan mendongkrak perkembangan usaha di segmen mikro agar pulih dari dampak pandemi. Selain itu langkah strategis dari pemerintah tersebut diyakini pula mampu mengangkat peran koperasi.

Ketua Umum Asosiasi Manajer Koperasi Indonesia (AMKI), Sularto menilai koperasi akan mampu berkolaborasi dengan Holding Ultra Mikro untuk pemberdayaan yang lebih besar di sektor usaha masyarakat kecil.

"Kalau kami justru berpendapat potensi kolaborasi itu lebih besar. Dan memang kolaborasi inilah yang kami harapkan. Bagaimana pun banyak kekuatan yang bisa digabungkan," kata Sularto yang dikutip INDUSTRY.co.id, Rabu (28/7/2021).

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM dari 62 juta unit usaha ultra mikro dan mikro, sekitar 30 juta di antaranya masih belum mampu mengakses pembiayaan formal baik dari perbankan, lembaga jasa keuangan non-bank, juga koperasi.

Terpisah, ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede sebelumnya mencermati manfaat besar hadirnya holding UMi bagi pelaku usaha kecil maupun masing-masing perseroan.

"Dengan konsolidasi ini, diharapkan pool of fund menjadi semakin besar, sehingga mendorong penurunan cost of fund dari pembiayaan UMKM. Menurunnya cost of fund kemudian akan mampu menekan bunga yang diberikan, sehingga para pelaku UMKM dapat memiliki pendanaan yang lebih murah," ujarnya.

Josua melanjutkan dengan konsolidasi ketiga BUMN tersebut akan mampu membuat ekosistem yang lebih terintegrasi sehingga akses layanan jasa keuangan lebih mudah. Dengan demikian, implikasinya sangat positif.

Dia menilai sinergi ketiga perusahaan pemerintah tersebut akan mendukung konsolidasi data debitur mikro secara nasional, sehingga masing-masing perseroan dapat menjaga risiko kredit. Di sisi lain, langkah strategis pemerintah ini dapat menumbuhkan usaha baru di segmen wong cilik.

"Dengan demikian, data debitur lebih terintegrasi dan pengelolaan risiko kredit pun diharapkan akan tetap terjaga. Bahkan, dapat menangkap banyak potensi pertumbuhan baru di segmen mikro," tutupnya.