OCBC NISP Luncurkan Layanan Private Banking

Oleh : Herry Barus | Selasa, 23 Mei 2017 - 08:57 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Bank OCBC NISP meluncurkan layanan "private banking" untuk memperkuat posisi bank sebagai salah satu penyedia layanan 'wealth management" dan memberikan solusi keuangan komprehensif serta menyeluruh bagi kelas menengah atas di Indonesia.

"Private Banking OCBC NISP memiliki private bankers sebagai single contact point dalam memberikan solusi kebutuhan nasabah, baik layanan portofolio maupun layanan wealth management," kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja dalam pernyataan yang diterima  Redaksi di Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Parwati mengatakan salah satu keunggulan OCBC NISP Private Banking adalah terintegrasinya ragam solusi yang ada, melalui jenis produk dan jenis layanan, perbankan maupun non perbankan, di Indonesia maupun di luar negeri.

Layanan menyeluruh diberikan meliputi investasi yang dapat disesuaikan dengan risk profile nasabah, layanan beragam dalam pengalokasian aset, tinjauan teratur terhadap aset nasabah dan akses langsung kepada independent research yang terpercaya.

Grup CEO OCBC Bank Samuel Tsien mengatakan peluncuran OCBC NISP Private Banking merupakan penanda penting dalam perluasan wealth management OCBC Group di Indonesia.

Selama ini, kata dia, Bank OCBC NISP memiliki kekuatan dalam SME banking sekaligus memiliki segmen korporat yang besar dan juga berkembang dengan baik.

Untuk itu, menurut Tsien, para pemilik bisnis, baik dari UKM maupun perusahaan besar berpotensi menjadi nasabah potensial OCBC NISP Private Banking.

"Kami akan meningkatkan pengembangan produk, eksekusi serta kapabilitas distribusi di seluruh jaringan OCBC Group guna mendukung segmen nasabah baru kami di Indonesia, dan berkomitmen untuk berinvestasi lebih jauh untuk memperkuat platform yang ada," kata Tsien.

Tsien juga menyakini bahwa OCBC NISP Private Banking akan menjadi tambahan yang kuat bagi bisnis wealth management yang saat ini sudah kuat.

Latar belakang peluncuran program ini adalah karena mulai adanya era keterbukaan maupun transparansi dunia keuangan yang diperkirakan akan menarik minat investor maupun pemilik dana untuk berinvestasi di Indonesia.

Dengan demikian, industri keuangan dituntut untuk mampu memberikan produk maupun layanan yang komprehensif, agar aliran modal yang masuk, salah satunya termasuk dana repatriasi amnesti pajak, bisa terkelola dengan baik.