Nokia Pecahkan Rekor 5G Baru

Oleh : Herry Barus | Senin, 05 Juli 2021 - 14:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Di Australia, Nokia berkerjasama dengan perusahaan telekomunikasi Optus untuk memecahkan rekor total konsumsi bandwith atau aggregate throughput sebesar 10Gbps menggunakan spektrum gelombang milimeter (mmWave) 800Mhz di area yang terhubung 5G. Rekor ini menunjukkan kemampuan teknologi mmWave 5G milik Nokia dan memungkinkan bagi para pelanggan, baik yang menggunakan jaringan mobile maupun fixed wireless, untuk dapat menikmati peningkatan kecepatan di jaringan Optus.

Nokia juga bermitra dengan Qualcomm dan UScellular di Amerika Serikat untuk meraih rekor dunia perpanjangan jangkauan lebih dari 10 km dengan memanfaatkan solusi jaringan komersial gelombang milimeter extended-range 5G dari Nokia. Kerja sama ini diperkirakan dapat membantu mengurangi kesenjangan digital dan memberikan layanan 5G ke lebih banyak wilayah, termasuk daerah pedesaan di Amerika Serikat.

Nokia melakukan kerja sama dengan Proximus, penyedia layanan fixed broadband  ternama di Belgia, untuk menerapkan jaringan fiber PON 25G tercepat pertama di dunia. Beroperasi melalui serat yang telah tersedia dan peralatan Nokia yang diterapkan di dalam jaringan Proximus, jaringan fiber PON 25G tersebut menghubungkan Gedung Havenhuis (Gedung Otoritas Pelabuhan/Rumah Pelabuhan) di Pelabuhan Antwerp dengan Kantor Pusat Proximus yang terletak di tengah kota Brussel, Belgia. Kecepatan jaringan meningkat sebesar 20 Gb/dtk – menjadikannya jaringan tercepat pertama di dunia yang berhasilkan diterapkan.

Nokia juga mengumumkan perolehan peringkat pertama untuk paten 5G berdasarkan studi Standard Essential Patents dari lembaga analis independent PA Consulting. Studi tersebut menyatakan bahwa Nokia memimpin dalam hal kepemilikan paten yang dianggap paling esensial dalam standar 5G. Ini kali kedua kepemimpinan Nokia dalam hal 5G Standard Essential Patents memperoleh pengakuan dalam penelitian PA Consulting. Nokia juga menyabet peringkat pertama dalam penelitian yang dilakukan oleh lembaga analis tersebut pada tahun 2019.

Nokia menjalin kerja sama Microsoft untuk meluncurkan use case multiple AI pertama di dunia yang disalurkan melalui public cloud. Dengan mengintegrasi kerangka keamanan Nokia melalui use case library AVA AI dengan arsitektur digital Microsoft Azure, perusahaan operator komunikasi (CSP) dapat memasukkan AI kedalam jaringan mereka hingga sembilan kali lebih cepat dibandingkan menggunakan private cloud dan dapat tersebar secara lebih luas di seluruh jaringan mereka.

2.            Nokia memenangkan proyek 5G di Taiwan dan Filipina

Pada April dan Mei 2021, Nokia memenangkan dua proyek pembangunan jaringan 5G di Taiwan dan Filipina. Di Taiwan, Nokia digandeng Chunghwa Telecom (CHT) untuk memperluas jaringan operator 5G. Kerja sama ini bertujuan untuk mendukung CHT dalam menjangkau 80% total populasi, serta meningkatkan pengguna 5G hingga 20%. Ekspansi ini akan memanfaatkan produk dari portfolio AirScale Nokia guna menghadirkan konektivitas yang lebih baik bagi masyarakat dan pelaku bisnis di area bagian selatan dan pusat Taiwan.

 

Nokia juga menyelesaikan kerja sama 5G lain dengan DITO Telecommunity Corporation (DITO) di Filipina untuk menerapkan layanan 5G di Kepulauan Mindanao. Penerapan jaringan 5G akan memungkin DITO untuk merampungkan strategi besarnya dalam membangun jaringan 5G berkualitas tinggi di seluruh Filipina, yang secara resmi diluncurkan pada Mei 2021. Dalam rangka mencapai kinerja jaringan yang diharapkan, Nokia menyediakan peralatan seperti Radio MIMO Masif yang komprehensif, multi-band, portfolio Single RAN AirScale untuk membangun Radio Access Network (RAN) bagi infrastruktur 5G di seluruh pulau terbesar kedua di Filipina tersebut.

3.            Nokia dan Allo membangun jaringan gigabit fiber di Malaysia

Nokia dipilih oleh perusahaan telekomunikasi Malaysia Allo untuk membangun jaringan gigabit fiber di Negara Bagian Melaka, Johor, Negeri Sembilan, dan sepanjang Pantai Timur Malaysia.

Penerapan jaringan ini, yang menggunakan solusi Gigabit Passive Optical Network (GPON) dan Access Management System dari Nokia, diperkirakan selesai pada akhir Q2 2021 – mencakup hampir 150.000 homepass. Para pengguna akan dapat menikmati jaringan broadband berkecepatan tinggi dan memungkinkan mereka menjalankan aplikasi yang membutuhkan kapasitas tinggi. Jaringan fiber masa depan ini akan memungkinkan Allo untuk meningkatkan pendapatannya karena mampu mendukung use case baru seperti smart cities, smart poles, edge automation, backhaul 5G, dan layanan bagi pelaku bisnis.

4.            Nokia menjangkau 100 pelanggan untuk solusi broadband tetap berbasis Quillion

Nokia mencapai milestone 100 Pelanggan untuk solusi broadband berbasis chipset Quillion yang digunakan dalam jaringan telekomunikasi serat dan tembaga generasi mendatang.

Sebagian besar pengiriman serat Nokia didasarkan pada solusi Quillion 'Multi-PON' yang mendukung jaringan optik pasif 10 Gb/dtk saat ini.  Solusi ini merupakan satu-satunya yang tersedia di pasaran yang memungkinkan kecepatan 25Gb/dtk untuk aplikasi berkapasitas tinggi, misalnya untuk melakukan perpindahan 5G. Solusi berbasis Quillion juga menghemat daya hingga lebih dari 50% dalam instalasi serat dibandingkan generasi sebelumnya dan berhasil memenuhi target Kode Etik untuk Peralatan Komunikasi BroadBand dua tahun lebih cepat dalam membantu operator komunikasi memenuhi tujuan pembatasan emisi yang dihasilkan. Hari ini, lebih dari 40 negara di dunia sudah menerapkan solusi berbasis Quillion tersebut.

5.            Nokia meluncurkan Data Marketplace yang didukung blockchain untuk data trading dan AI model yang aman

Nokia meluncurkan Nokia Data Marketplace sebagai layanan untuk memfasilitasi perpindahan data dan AI model secara aman, memungkinkan transformasi digital dan monetisasi data untuk pelaku bisnis. Layanan baru ini dirancang untuk membantu perusahaan dan operator komunikasi untuk menggunakan data dalam pengambilan keputusan strategis, dengan menyediakan akses secara real time ke massive dataset terpercaya. Layanan ini juga memungkinkan perusahaan dan operator komunikasi untuk menjadi penyedia data marketplace sendiri, dengan memonetisasi pertukaran data antara konsumen atau pelaku di ekosistem bisnis.

6.            Sustainability Report dari Nokia menekankan komitmen iklim 1.5 derajat dan 6,6 Miliar pelanggan

Nokia meluncurkan laporan tahunan People and Planet 2020, yang mengungkapkan bahwa perusahaan telekomunikasi tersebut telah berhasil melampaui target untuk mendapatkan 6,5 juta pelanggan dua tahun lebih cepat. Laporan tersebut menyajikan posisi, pencapaian, dan persyaratan dari Nokia dalam hal pembangunan berkelanjutan dan tanggung jawab perusahaan, yang disusun sesuai dengan Standar GRI. Hal ini juga selaras dengan framework sustainability lainnya, seperti SASB dan UN Global Compact.

Sebagai bagian dari target iklim terbaru yang sejalan dengan scenario peningkatan suhu 1,5°C, Nokia berkomitmen untuk mengurangi emisi 50% dalam kurun waktu 2019 hingga 2030. Selain itu, untuk menekankan komitmen pada pembangunan berkelanjutan dan mengambil upaya bersama, perusahaan meluncurkan gerakan untuk memastikan bahwa masyarakat di masa mendatang dengan teknologi 5G sebagai pusatnya dibangun dengan prinsip equality, trust, sustainability, dan people first – sebagai bagian dari kehidupan pada kampanye Nokia di tahun 2030.

7.            Deep Dives

Aron Heller, lead writer dan editor Cloud and Network Services Nokia dalam keterangan perrsnya, Senin (5/7/2021), menjelaskan bagaimana teknologi digital dapat membantu menciptakan solusi berkelanjutan untuk planet kita – berfokus pada smart agriculture, kecerdasan buatan, dan jaringan private wireless untuk mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan produktivitas.

Sementara itu Stephan Miller, Nokia’s Head of Global Automotive Segment, menjelaskan mengapa 5G mampu menawarkan solusi lebih dari sekadar teknologi smart factory untuk perusahaan pembuat mobil. Para produsen mobil (OEM) dapat memodifikasi arsitektur yang telah ada di dalam mobil secara otomatis melalui jaringan 5G pribadi, sehingga dapat mempercepat proses dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Dalam artikel blognya tentang pentingnya mengklarifikasi kebutuhan untuk menjadikan kampus Pendidikan tinggi menjadi lebih canggih, Ray Sabourin, Senior Enterprise Global Business Development Executive Nokia, menerangkan bagaimana system komunikasi wireless di kampus swasta mendatangkan manfaat yang sangat sinifikan bagi insititusi pendidikan, khususnya dalam hal keamanan siber, high reliable performance, coverage indoor dan outdoor, serta peningkatan kapasitas dan mobilitas multi-user – yang mengarah ke satu jaringan untuk semua aplikasi yang digunakan.

Terakhir, David Nowoswiat, Senior Product Marketing Manager Nokia, menjelaskan bagaimana pameran perdagangan Hannover Messe Manufacturing 2021 telah menunjukkan progres 5G untuk industri di sector manufacturing dan operasional logistik, terutama melalui integrasi level layanan yang disediakan dan ruang uji coba 5G baru untuk validasi kinerja.