UEA Minati Kelola Lapangan Migas Milik Pertamina

Oleh : Ridwan | Jumat, 19 Mei 2017 - 10:21 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan Uni Emirat Arab (UEA) berminat untuk bekerja sama mengelola lapangan minyak dan gas (migas) milik PT Pertamina (Persero).

Menteri ESDM Ignasius Jonan, saat menerima rombongan Menteri Energi UEA Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei, di Jakarta, Kamis(18/5/2017) , menyambut baik rencana tersebut dengan melanjutkannya secara "business to business" (B to B).

"Kalau di bidang migas, mereka berminat untuk patungan atau kerja sama dengan Pertamina pada wilayah kerja yang baru ditugaskan pemerintah kepada Pertamina kembali," kata Menteri Jonan di kantor Kementerian ESDM itu pula.

Ia mengatakan ada 10 wilayah kerja (WK) migas yang bisa dikembangkan untuk dikelola bersama dengan perusahaan minyak nasional kedua negara, yakni Pertamina dan ENOC (Emirates National Oil Company).

Jonan berharap kedua perusahaan dapat mengelola ladang-ladang minyak baru di luar Indonesia, salah satunya di kawasan Afrika.

"Mudah-mudahan bisa jalan karena mereka juga yakin bahwa operasi produksi yang dilakukan Mubadala Petroleum itu juga sangat efisien. Kalau efisien bisa saling kerja sama," kata Jonan kepada awak media di Jakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Suhail Mohammed menyatakan kerja sama investasi baik di sektor migas dan nonmigas menjanjikan, bahkan nilai investasi ini mencapai 5 miliar dolar AS.

"Investasi potensial yang kami lihat dengan delegasi bisa mencapai 5 miliar dolar AS untuk investasi baru. Investasi tersebut di bidang pelabuhan, pengembang perumahan, energi, solar, pembangkit listrik, migas, dan pertanian," kata Menteri Suhail.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menambahkan, pengelolaan ladang migas itu terbuka oleh perusahaan migas UEA maupun Pertamina termasuk lapangan yang akan berakhir atau terminasi.

"Mereka ingin ikut di ladang Pertamina yang ada di Indonesia termasuk yang mau habis. Pertamina juga mau masuk ke ladang mereka yang mau habis di sana. Kalau bisa saling tukar," kata Wiratmaja lagi.